Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023 melaporkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia sebesar 5,83%. Angka ini menunjukkan bahwa ada sekitar 8,4 juta orang yang menganggur di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14,7% di antaranya adalah Gen Z, yaitu generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
Lantas apa yang menyebabkan Gen Z mendominasi angka pengangguran?
Penyebab Mayoritas Gen Z Menganggur
Faktor-faktor yang mengakibatkan tingginya tingkat pengangguran pada Generasi Z, seperti:
Menempuh Pendidikan yang Lebih Lama
Generasi Z mengejar tingkat pendidikan yang lebih tinggi untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing mereka di pasar kerja yang semakin kompetitif. Namun, masa transisi mereka dari dunia pendidikan ke dunia kerja menjadi lebih panjang karena cenderung memilih mengejar gelar yang lebih tinggi dahulu sehingga menyebabkan menganggur sementara.
Seleksi Terhadap Pekerjaan
Generasi Z lebih memilih untuk menunggu dan mencari pekerjaan yang cocok dengan minat dan keterampilan mereka daripada menerima pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan. Seperti studi menurut Harvard Business Review, sebagian besar dari mereka cenderung mencari pekerjaan yang memberikan nilai tambah dan sesuai dengan visi karir yang mereka miliki.
Mengutamakan Work-Life Balance
Generasi ini cenderung memiliki ekspetasi yang tinggi terkait keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Mereka lebih selektif dalam memilih pekerjaan yang tidak hanya menawarkan gaji yang memadai, tetapi juga memberikan fleksibilitas waktu dan lingkungan kerja yang mendukung work-life balance.
Dalam beberapa kasus, mereka bisa saja menolak atau menunda penawaran pekerjaan yang dianggap mengorbankan kualitas hidup mereka. Meskipun sikap ini mencerminkan kesadaran akan keseimbangan hidup yang sehat, namun dalam konteks pasar kerja yang kompetitif, dapat memperpanjang periode pengangguran.
Tuntutan Gaya Hidup
Beberapa anggota Generasi Z mungkin memiliki preferensi dan tuntutan tertentu dalam hal gaya hidup dan pekerjaan yang membuat mereka lebih cenderung mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka, dan ini mungkin membatasi pilihan mereka.
Ketidakpastian Ekonomi
Pada masa pandemi, banyak perusahaan memilih untuk menunda atau mengurangi perekrutan, sehingga para pencari kerja muda seperti Gen Z kesulitan untuk mencari pekerjaan.
Pembatasan aktivitas bisnis dan penyesuaian strategi operasional untuk mengatasi dampak ekonomi pandemi telah menciptakan tantangan baru bagi Generasi Z yang ingin memasuki dunia kerja.
Peluang pekerjaan yang terbatas dan ketidakpastian ekonomi membuat persaingan di pasar kerja semakin ketat, dan para lulusan baru seringkali dihadapkan pada tingkat pengangguran yang lebih tinggi.
Selain itu, adanya pekerjaan jarak jauh yang menjadi norma baru juga mengubah dinamika perekrutan, dengan perusahaan lebih cenderung mencari individu yang memiliki keterampilan adaptasi dan kemampuan bekerja secara virtual.
Tantangan Kesehatan Mental
Menurut survei Gen Z Global 2022 yang dilakukan oleh McKinsey Health Institute, tingkat kecemasan dan depresi Gen Z lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Survei tersebut melibatkan lebih dari 42 ribu responden dari 26 negara, dan hasilnya menunjukkan bahwa 66% responden Gen Z mengalami kecemasan, dan 53% mengalami depresi.
Generasi Z seringkali menghadapi tekanan yang tinggi dari berbagai aspek kehidupan, seperti tuntutan akademis, ekspektasi sosial, dan ketidakpastian masa depan. Kesehatan mental yang terganggu dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencari pekerjaan atau mempertahankan posisi yang sudah dimiliki.
Beberapa individu Generasi Z lebih memilih untuk fokus pada pemulihan diri mereka sebelum terlibat dalam pekerjaan secara penuh sehingga menyebabkan lamanya durasi menganggur.
Dampak yang Terjadi Akibat Gen Z Menganggur
Dampak pengangguran pada Generasi Z dapat melibatkan sejumlah aspek yang mempengaruhi baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi akibat tingginya tingkat pengangguran di kalangan Generasi Z meliputi:
Ketidakstabilan Finansial Pribadi
Individu yang menganggur mungkin mengalami ketidakstabilan finansial pribadi, karena kurangnya pendapatan dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, dan perawatan kesehatan.
Tantangan Pembayaran Utang
Anggota Generasi Z yang memiliki utang pendidikan atau utang lainnya dapat menghadapi kesulitan dalam membayar pinjaman mereka tanpa penghasilan yang stabil.
Tertundanya Masa Depan Finansial
Pengangguran dapat mengakibatkan tertundanya kemampuan individu untuk menabung, berinvestasi, atau merencanakan masa depan finansial mereka.
Ketidakstabilan Mental dan Emosional
Ketidakpastian pekerjaan dan ketidakamanan finansial dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental dan emosional individu, meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.
Penurunan Produktivitas Ekonomi
Tingginya tingkat pengangguran di antara Generasi Z dapat menyebabkan penurunan produktivitas ekonomi secara keseluruhan karena potensi tenaga kerja yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Penurunan Konsumsi
Individu yang mengalami pengangguran mungkin cenderung mengurangi tingkat konsumsi mereka, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan industri.
Dampak Sosial
Pengangguran dapat menyebabkan isolasi sosial dan perasaan tidak berguna, yang dapat memengaruhi kesejahteraan sosial dan hubungan interpersonal Generasi Z.
Tantangan Pencapaian Milestone Hidup
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat membuat sulit bagi anggota Generasi Z untuk mencapai milestone hidup seperti membeli rumah, menikah, atau memulai keluarga.
Tips Gen Z Dalam Mencari Pekerjaan
Tips bagi Generasi Z dalam mencari pekerjaan adalah memanfaatkan peluang dan tidak terlalu memilih. Meskipun memiliki preferensi tertentu terkait pekerjaan impian, terkadang mengambil peluang yang ada dapat membawa manfaat yang tak terduga. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda:
Buka Pikiran dan Fleksibel
Terkadang, pekerjaan yang mungkin awalnya tidak terlihat sempurna dapat menjadi pintu gerbang untuk pengalaman dan peluang lebih lanjut. Buka pikiran dan bersedia untuk belajar di berbagai bidang.
Bangun Pengalaman Kerja
Meskipun pekerjaan tersebut tidak langsung terkait dengan bidang studi atau minat utama, pengalaman kerja apa pun dapat menambah nilai pada resume dan memberikan wawasan yang berharga.
Gunakan Lowongan Sebagai Peluang Pembelajaran
Jika menemukan lowongan yang tampak menarik, namun kualifikasi atau persyaratan sedikit berbeda, lihat sebagai peluang untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru.
Berinvestasi dalam Membangun Jaringan
Terlibat dalam kegiatan sosial atau acara networking dapat membuka pintu peluang pekerjaan yang mungkin tidak terlihat melalui pengumuman lowongan formal. Jaringan profesional dapat menjadi sumber informasi dan dukungan yang sangat berharga.
Cari Mentor
Mencari mentor yang berpengalaman dalam industri atau bidang tertentu dapat memberikan panduan dan saran berharga, membantu memandu langkah-langkah karir, dan memberikan wawasan tentang kesempatan pekerjaan yang mungkin tidak terlihat secara langsung.
Perhatikan Keterampilan Transferable
Fokus pada keterampilan yang dapat dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, termasuk keterampilan seperti komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah, yang diperlukan di berbagai industri.
Pertimbangkan Pekerjaan Sementara
Pekerjaan sementara atau kontrak dapat menjadi cara untuk memasuki pasar kerja dan membangun jaringan. Mereka juga dapat menyediakan peluang untuk membuktikan kemampuan dan nilai tambah yang dapat membawa kepada penawaran pekerjaan jangka panjang.
Pantau Perkembangan Industri
Tetap up-to-date dengan perkembangan industri dan tren terkini. Memiliki pemahaman yang kuat tentang industri tempat Anda tertarik dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik dalam mencari pekerjaan.
Meskipun begitu, sebagai Gen Z pasti Anda tetap berupaya mencari pekerjaan. Oleh karena itu, mari tingkatkan semangat untuk membangun karir dan meraih masa depan, dengan tujuan menciptakan perubahan positif! Unduh app MyRobin sekarang dan temukan berbagai lowongan pekerjaan yang dapat Anda temukan melalui aplikasinya.