Mendapatkan tawaran pekerjaan merupakan suatu hal yang luar biasa, terlebih jika Anda adalah seorang kandidat aktif. Namun bagaimana jika tawaran pekerjaan tersebut kurang memuaskan?
Menolak tawaran kerja dapat menjadi situasi yang sulit, terutama jika Anda ingin menjaga hubungan baik dengan perusahaan. Namun, penting untuk melakukannya dengan cara yang profesional dan penuh hormat, bahkan jika Anda memiliki alasan yang kuat untuk menolak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lima tips untuk menolak tawaran kerja dengan sopan dan elegan. Bagaimana caranya? Simak disini!
Mengapa Menolak Tawaran Pekerjaan?
1. Gaji di Bawah Standar Pasar
Sebelum wawancara, lakukan riset gaji terlebih dahulu. Ketahui kisaran gaji yang wajar untuk jabatan, perusahaan, dan lokasi geografis Anda. Jangan asal tebak berdasarkan firasat.
Banyak situs menawarkan kalkulator gaji gratis yang membantu Anda menentukan kisaran berdasarkan data dari rekan seprofesi. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir menolak pekerjaan bagus hanya karena gaji yang tidak sesuai.
2. Benefit Tidak Sesuai Kebutuhan
Kompensasi Anda bukan hanya gaji tahunan. Manfaat karyawan seperti asuransi kesehatan, gigi, pensiun, dan cuti berbayar semuanya mempengaruhi keuangan dan kualitas hidup Anda. Beberapa perusahaan juga menawarkan fleksibilitas, keanggotaan gym, hingga tiket atraksi lokal.
Perhatikan detail manfaat dan hitung nilai uangnya. Rencana kesehatan dengan deductible rendah mungkin lebih penting daripada gym gratis bagi orang tua yang bekerja. Intinya, tanyakan detil manfaat ke HRD untuk mengetahui mana yang paling berharga bagi Anda.
3. Tidak Ada Jenjang Karier
Tanyakan tentang prospek kemajuan saat wawancara. Jika jawabannya mengambang, pikirkan apakah Anda akan senang hanya bertahan di posisi tersebut. Ada kalanya pekerjaan baru memberi Anda keterampilan dan tanggung jawab yang membuka peluang di perusahaan lain kelak. Namun, jika tidak ada kesempatan promosi dan belajar, pikir dua kali sebelum menerima.
4. Budaya Perusahaan Tidak Cocok
Budaya perusahaan meliputi tujuan organisasi, struktur manajemen, hingga lingkungan kerja. Tidak semua budaya cocok untuk Anda. Introvert mungkin tak betah di kantor terbuka yang mengutamakan kolaborasi, sedangkan orang tradisional mungkin tak cocok dengan suasana startup yang kasual.
5. Fleksibilitas Terbatas
Beberapa perusahaan kaku terhadap jam kerja dan lokasi kerja, sementara yang lain memberi kebebasan lebih. Cari tahu mana yang cocok dengan Anda. Jika punya banyak tanggung jawab di luar kantor, lingkungan kaku mungkin tidak ideal. Sebaliknya, terlalu banyak kebebasan mungkin menghambat produktivitas Anda jika butuh struktur untuk bekerja.
6. Bos Tidak Cocok
Ada pepatah: “Karyawan tidak berhenti dari perusahaan, mereka berhenti dari manajer.” Perhatikan baik-baik calon atasan Anda. Bagaimana perasaan Anda terhadap mereka? Bagaimana gaya kerja mereka? Apakah Anda melihat diri Anda cocok dengan orang ini? Pelajari sebanyak mungkin sebelum berkomitmen.
7. Perusahaan Tidak Andal atau Tidak Menghargai
Wawancara dibatalkan, janji terlambat, email dibalas setelah ditegur, wawancara kasar? Mundur saja.
8. Perjalanan yang Melelahkan
Pekerjaan terbaik sekalipun mungkin tidak layak diterima jika perjalanan ke kantor merusak kualitas hidup Anda. Perhatikan waktu dan biaya transportasi selama proses wawancara. Pikirkan apakah Anda sanggup melakukannya setiap hari selama bekerja di sana.
9. Mendapat Tawaran yang Lebih Baik
Menolak tawaran untuk menerima yang lebih baik sah-sah saja. Tapi ingat, tawaran terbaik tidak selalu terlihat jelas.
Sebelum tergiur gaji tinggi atau nama perusahaan besar, pertimbangkan setiap tawaran dalam konteks karier dan kehidupan sehari-hari Anda. Fleksibilitas mungkin lebih penting dari uang pada waktu tertentu, begitu pula sebaliknya. Anda mungkin memilih pekerjaan berat di perusahaan bergengsi untuk membangun merek pribadi, lalu beralih ke pekerjaan yang lebih nyaman setelah meraih reputasi.
10. Firasat Mengatakan “Tidak”
Analisa detail tawaran kerja, tapi jangan abaikan insting Anda. Kegugupan mungkin bukan indikasi ada yang salah, tapi dengarkan suara hati Anda yang mencoba memberi tahu sesuatu. Perhatikan firasat dan cari tahu alasan di baliknya. Anda mungkin menemukan alasan terukur untuk menolak pekerjaan tersebut.
Bagaimana Menolak Tawaran Kerja dengan Sopan?
1. Ucapkan Terima Kasih yang Tulus
Langkah pertama saat menolak tawaran adalah mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Manajer perekrut telah menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk meninjau lamaran Anda, mewawancarai Anda, dan menawarkan posisi tersebut.
Jadi, penting untuk berterima kasih atas pertimbangan dan waktu mereka. Jadilah spesifik tentang apa yang Anda hargai, seperti kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang perusahaan atau kesempatan bertemu dengan tim.
Contoh:
Yth. [Nama Manajer Perekrut],
Terima kasih banyak telah menawarkan saya posisi [Jabatan] di [Nama Perusahaan]. Saya merasa terhormat dan bersyukur telah Anda pertimbangkan untuk kesempatan ini.
2. Jujur dan Jelas
Meskipun penting untuk bersyukur, penting juga untuk jujur dan jelas tentang alasan Anda menolak tawaran. Hindari bersikap samar-samar atau menyesatkan karena dapat menimbulkan kesalahpahaman di masa depan.
Berikan alasan spesifik untuk keputusan Anda yang relevan dengan pekerjaan tersebut, seperti gaji atau tanggung jawab pekerjaan. Namun, jika Anda tidak nyaman membahas alasan penolakan Anda, tidak apa-apa untuk membuat respons Anda singkat.
Contoh:
Yth. [Nama Manajer Perekrut],
Terima kasih banyak telah menawarkan saya posisi [Jabatan] di [Nama Perusahaan]. Saya benar-benar menghargai waktu dan upaya Anda dan tim dalam mempertimbangkan lamaran saya dan menawarkan kesempatan ini.
Setelah banyak pertimbangan dan refleksi, saya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut. Ini adalah keputusan yang sulit, karena saya terkesan dengan misi [Nama Perusahaan] dan semangat tim Anda terhadap pekerjaan Anda.
Namun, setelah pemikiran dan pertimbangan yang cermat, saya menyadari bahwa posisi ini tidak sesuai dengan tujuan dan aspirasi karir saya saat ini. Sebanyak saya ingin menjadi bagian dari tim di [Nama Perusahaan], saya yakin tidak adil menerima posisi tersebut ketika mengetahui bahwa tujuan saya tidak sejalan dengan persyaratan peran.
Sekali lagi, saya ingin mengungkapkan terima kasih atas waktu dan tenaga yang Anda dan tim telah investasikan untuk saya, dan saya harap Anda akan menemukan kandidat yang tepat yang akan menjadi tambahan luar biasa bagi tim Anda. Jika ada peluang lain di masa depan yang menurut Anda cocok untuk saya, jangan ragu untuk menghubungi.
Terima kasih sekali lagi atas pengertian Anda, dan saya berharap Anda dan tim Anda terus sukses.
Hormat saya,
[Nama Anda]
3. Berikan Penjelasan yang Wajar
Saat menolak tawaran pekerjaan, tidak selalu perlu memberikan penjelasan yang panjang lebar. Namun, jika Anda telah menjalani beberapa wawancara dengan perusahaan atau telah berhubungan dengan manajer perekrut untuk waktu yang lama, mungkin helpful untuk menawarkan penjelasan singkat dan jujur.
Penjelasan harus masuk akal dan relevan dengan posisi yang ditawarkan kepada Anda. Bersikap sopan dan hindari bersikap terlalu negatif tentang perusahaan atau posisi.
Contoh:
Yth. [Nama Manajer Perekrut],
Terima kasih telah menawarkan saya posisi [Jabatan] di [Nama Perusahaan]. Saya bersyukur atas waktu dan upaya yang Anda dan tim telah investasikan dalam mempertimbangkan lamaran saya.
Setelah banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut. Meskipun saya terkesan dengan misi dan nilai-nilai [Nama Perusahaan], saya telah menerima tawaran yang lebih cocok dengan tujuan dan aspirasi karir saya saat ini.
Harap tahu bahwa keputusan ini tidak mudah dibuat, dan saya ingin mengungkapkan terima kasih yang tulus atas waktu dan energi yang Anda dan tim telah curahkan ke dalam proses perekrutan.
Sekali lagi, terima kasih atas kesempatannya, dan saya berharap Anda dan tim Anda terus sukses.
Hormat saya,
[Nama Anda]
4. Jaga Profesionalisme dan Kesopanan
Bahkan jika Anda menolak tawaran pekerjaan, penting untuk tetap profesional dan sopan dalam respons Anda. Hindari komentar negatif atau meremehkan tentang perusahaan, posisi, atau manajer perekrut.
Sebaliknya, jaga respons Anda tetap positif dan penuh hormat, berterima kasih kepada mereka atas kesempatannya dan ungkapkan minat Anda untuk mempertahankan hubungan dengan perusahaan.
Yth. [Nama Manajer Perekrut],
Saya menghargai waktu dan upaya yang Anda dan tim telah investasikan dalam mempertimbangkan saya untuk posisi [Jabatan] di [Nama Perusahaan]. Saya bersyukur atas kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang organisasi dan misinya.
Setelah pertimbangan yang cermat, saya telah memutuskan untuk dengan hormat menolak tawaran tersebut. Saya harus memprioritaskan tujuan dan aspirasi karir saya, dan saat ini, saya yakin peluang lain lebih cocok dengannya.
Harap tahu bahwa saya sangat menghargai perusahaan Anda, dan saya bersyukur atas pengalaman profesional dan positif yang saya miliki selama proses perekrutan. Saya berharap Anda dan tim Anda terus sukses dalam mencapai tujuan Anda.
Demikian artikel mengenai bagaimana menolak tawaran kerja dengan sopan. Jika Anda sedang mencari lowongan pekerjaan, Anda dapat mengunduh MyRobin Super App. Di sana Anda dapat memilih dan melamar pekerjaan yang Anda inginkan. Tunggu Apalagi? Unduh MyRobin Super App sekarang juga!