Search
Close this search box.

Bagaimana Industri 4.0 Mempengaruhi Industri Manufaktur?

Bagaimana Industri 4.0 Mempengaruhi Industri Manufaktur

Industri 4.0, atau disebut juga revolusi industri keempat, memiliki pengaruh yang signifikan dalam industri manufaktur. Otomatisasi yang semakin canggih, komunikasi real-time, dan pemantauan jarak jauh menghasilkan perkembangan yang sangat besar dalam aspek kualitas, kehandalan, dan fleksibilitas bagi industri manufaktur.

Apa itu industri 4.0? Bagaimana industri 4.0 mempengaruhi industri manufaktur? Apa saja tantangan yang dihadapi industri manufaktur di era industri 4.0 ini? Simak pembahasan lengkapnya disini!

Apa itu Industri 4.0?

Revolusi industri pertama datang membawa mekanisasi, tenaga uap, dan tenaga air, mengubah proses manufaktur yang tadinya tradisional buatan tangan menjadi sistem produksi massal yang mengandalkan mesin sederhana. Tidak lama kemudian datang revolusi industri kedua, yang berpusat pada produksi massal dan penggunaan listrik dalam proses perakitan.

Revolusi industri ketiga kemudian membawa sistem elektronik, IT, dan otomatisasi, yang kemudian memunculkan revolusi industri keempat, atau disebut juga dengan industri 4.0 sekitar tahun 2011, ketika teknologi digital mengalami kemajuan yang memfasilitasi koneksi dan interaksi yang lebih meluas antara mesin dan sistem.

Industri 4.0 membawa teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan cloud computing. Teknologi-teknologi ini memungkinkan pengumpulan dan analisis data yang lebih akurat dan real-time, serta meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

Teknologi yang Membentuk Industri 4.0

Industri 4.0 terus berkembang dan teknologi baru dikembangkan setiap harinya, namun ada empat teknologi utama yang membentuk Industri 4.0, yaitu:

Internet of Things

Internet of Things (IoT) memungkinkan mesin dan perangkat untuk terhubung melalui internet sehingga mereka dapat bertukar data dan bekerja bersama secara terkoordinasi. 

Keterhubungan ini membantu industri manufaktur menghemat waktu, mengurangi limbah produk sampingan, dan mengurangi biaya operasional.

Sensor yang terintegrasi dalam alat dan mesin dapat mengambil data terkait suhu, kecepatan, dan tingkat keausan sehingga operator dapat mematikan mesin sebelum mencapai ambang batas kritis.

Big data

Perangkat pintar membuat industri manufaktur mampu mengukur dan mengumpulkan data mesin dengan cara baru, memberikan industri manufaktur akses ke data yang lebih terperinci.

Pengumpulan data dari sensor dan perangkat pintar memungkinkan pembentukan set data besar atau ‘data lakes’ yang dapat digunakan untuk analisis dan pengembangan wawasan serta membantu produsen mengoptimalkan proses mereka.

Digital twin

Teknologi digital twin menciptakan versi virtual dari proses fisik, desain, gudang, dan aplikasi yang digunakan dalam industri. Adanya versi replika ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan uji coba dan penyempurnaan dengan cepat dan efisien tanpa harus menciptakan versi fisik yang sebenarnya.

Perusahaan dapat menggunakan teknologi digital twin untuk membuat keputusan yang lebih baik karena didasarkan pada data yang dikumpulkan dari lantai produksi.

Contoh penggunaan teknologi ini adalah pemodelan prediktif untuk merancang konfigurasi gudang yang optimal sebelum memulai konstruksi, memprediksi kapan intervensi atau perawatan mungkin diperlukan di pabrik, dan menguji dampak pilihan desain atau proses sebelum membuat komponen fisik.

Cloud computing

Komputasi awan adalah fondasi yang memungkinkan perkembangan Industri 4.0. Teknologi ini memungkinkan layanan komputasi, seperti penyimpanan data, pemrosesan, dan akses ke aplikasi, tidak lagi disimpan secara lokal pada perangkat atau server perusahaan, tetapi disimpan dan diakses melalui internet.

Penyedia cloud computing menawarkan infrastruktur, platform, atau aplikasi perangkat lunak sebagai layanan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Perusahaan dapat menggunakan atau menyewa sumber daya komputasi yang diperlukan, seperti ruang penyimpanan, kekuatan pemrosesan, atau aplikasi khusus, tanpa harus memiliki dan memelihara infrastruktur fisik sendiri.

Melalui cloud computing, perusahaan dapat menyesuaikan penggunaan sumber daya komputasi sesuai dengan tingkat kebutuhan mereka, baik itu meningkatkan atau mengurangi kapasitas, mengoptimalkan kinerja, atau menyesuaikan fitur aplikasi. Selain itu, perusahaan hanya membayar untuk sumber daya yang benar-benar mereka gunakan, membuatnya jauh efisien dalam pengelolaan biaya operasional dan investasi teknologi.

Bagaimana Industri 4.0 Mempengaruhi Industri Manufaktur

Banyak pabrik manufaktur sudah memanfaatkan setidaknya beberapa prinsip dan teknologi Industri 4.0, dan Anda mungkin salah satunya. Di sini, kita akan melihat dengan lebih luas apa pengaruh industri 4.0 terhadap bisnis manufaktur:

Pemantauan dan pengumpulan data melalui sensor

Teknologi sensor memungkinkan pemantauan dan pengumpulan data secara real-time di lingkungan manufaktur.

Dalam Industri 4.0, sensor-sensor ini menjadi tulang punggung karena memungkinkan pengumpulan data secara kontinu dan akurat dari berbagai peralatan dan proses produksi.

Data yang dikumpulkan ini digunakan untuk menganalisis kinerja peralatan, mengidentifikasi potensi masalah atau kebutuhan perawatan, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan inventaris dan manajemen personil.

Hal ini akan menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja fasilitas manufaktur secara keseluruhan, memungkinkan perbaikan proses, penghematan biaya, dan peningkatan efisiensi operasional.

Komunikasi yang lebih luas antara peralatan dan sistem

Selain sensor, teknologi jaringan juga memainkan peran penting dalam revolusi Industri 4.0. Khususnya, dengan penyebaran akses 5G yang luas, membuat teknologi jaringan semakin mendukung transformasi ini.

Teknologi jaringan ini memungkinkan keterhubungan yang lebih luas dan cepat antara berbagai peralatan dan sistem di lingkungan industri.

Sebelum Industri 4.0, komunikasi antara peralatan dan sistem seringkali bersifat terpisah atau diskret. Meskipun komunikasi seperti ini telah ada dalam waktu yang cukup lama, Industri 4.0 membawa lonjakan besar dalam pengintegrasian komunikasi ini.

Sekarang, seluruh fasilitas dapat terhubung sepenuhnya, memungkinkan aliran data yang mulus dan kontinu antara peralatan, sistem produksi, dan perangkat lunak.

Hasil dari integrasi ini adalah terbentuknya fasilitas yang sepenuhnya terhubung. Setiap peralatan dapat berkontribusi dengan memberikan data secara real-time ke sistem perangkat lunak pusat. 

Data ini dapat mencakup informasi tentang kondisi mesin, status produksi, kebutuhan perawatan, dan banyak lagi. Sistem perangkat lunak kemudian menganalisis data ini secara otomatis dan memberikan wawasan yang memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, baik pada tingkat makro (strategis) maupun mikro (operasional).

Dengan teknologi jaringan yang lebih canggih, informasi yang dikumpulkan ini dapat diakses dan digunakan dengan cepat di seluruh jaringan perusahaan, bahkan di berbagai lokasi.

Hal ini dapat membantu mengoptimalkan kinerja dan membuka jalan bagi inovasi, memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi lebih baik dengan perubahan pasar dan mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi.

Otomatisasi yang lebih canggih

Meskipun otomatisasi sudah ada sejak lama di industri manufaktur, Industri 4.0 membawa otomatisasi ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih canggih. Teknologi otomatisasi dalam Industri 4.0 memungkinkan integrasi sistem yang lebih cerdas, efisien, dan adaptif di seluruh rantai produksi.

Industri 4.0 merevolusi teknologi pemrograman menjadi lebih informatif sehingga sistem otomatisasi dapat menggunakan data yang dikumpulkan melalui sensor dan jaringan untuk memahami situasi produksi secara lebih mendalam. 

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang konteks produksi, sistem otomatisasi dapat diatur dan diprogram untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi dengan lebih cepat dan tepat.

Industri 4.0 juga memperkenalkan cara-cara inovatif bagi manusia dan robot untuk bekerja sama. Robotik kolaboratif adalah contoh nyata dari integrasi manusia dan robot dalam lingkungan kerja.

Pekerja dan robot dapat bekerja berdampingan dengan aman di area produksi yang sama, dengan robot melakukan tugas-tugas berulang dan berat, sedangkan pekerja fokus pada tugas-tugas yang memerlukan kreativitas, penilaian, dan interaksi manusia yang lebih kompleks.

Dengan adopsi teknologi yang lebih pintar dan terhubung, membuat produksi menjadi lebih efisien karena dapat menyesuaikan diri dengan permintaan dan kondisi pasar secara real-time. 

Selain itu, keamanan dan keselamatan produksi juga semakin tinggi karena penggunaan robotika kolaboratif yang dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja.

Analisis data dan tindakan

Dalam Industri 4.0, pengendalian proses menjadi lebih efektif berkat jumlah data besar yang dikumpulkan secara real-time. Dengan analisis mendalam terhadap data ini, sistem kontrol dapat menyesuaikan proses produksi secara lebih tepat dan efisien. Contohnya, jika terdapat penurunan efisiensi pada suatu mesin, sistem otomatisasi dapat dengan cepat mengidentifikasi penyebabnya dan melakukan penyesuaian untuk memaksimalkan kinerjanya.

Salah satu keunggulan utama dari analisis data di Industri 4.0 adalah penerapan pemeliharaan yang lebih fokus pada keandalan, terutama melalui pemeliharaan prediktif.

Dengan menganalisis data historis dan real-time, sistem dapat memprediksi potensi kerusakan atau kegagalan peralatan. Ini memungkinkan perencanaan pemeliharaan yang lebih baik dan tepat waktu, mengurangi waktu henti produksi yang tidak terencana.

Pemeliharaan prediktif membawa manfaat besar, termasuk pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas. Perawatan yang lebih baik diarahkan ke area yang memerlukan perbaikan, mencegah potensi kerusakan serius atau kegagalan mesin.

Akibatnya, produktivitas fasilitas tetap tinggi karena waktu henti yang tidak terencana dihindari atau dikurangi, memungkinkan fasilitas beroperasi pada kinerja puncaknya.

Analisis data dan penerapan pemeliharaan prediktif adalah kunci efisiensi dan efektivitas operasional di era Industri 4.0, mengoptimalkan kinerja fasilitas dan mengurangi biaya yang terkait dengan pemeliharaan darurat.

Bagaimana Industri 4.0 Memberikan Manfaat bagi Industri Manufaktur?

Semua proses yang dijelaskan di atas dapat memberikan dampak besar dalam operasi manufaktur. Beberapa manfaat yang diterima oleh industri manufaktur kurang lebih adalah:

Produktivitas

Dengan meningkatnya jumlah data yang terkumpul, peningkatan konektivitas, komunikasi yang lebih baik, efisiensi perawatan, dan pengendalian proses dan otomatisasi yang lebih efektif, industri manufaktur memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai peningkatan produktivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Peningkatan ini membawa dampak positif seperti peningkatan hasil, optimalisasi kualitas produk, penggunaan sumber daya yang lebih efisien, dan peningkatan waktu operasional dan manajemen inventaris.

Waktu Operasional

Pemantauan kinerja, pengumpulan data, dan penggunaan perangkat lunak CMMS yang terhubung sepenuhnya memungkinkan pemeliharaan yang lebih efektif.

Hal ini dapat membantu memastikan bahwa perawatan preventif dilaksanakan sesuai jadwal dan mendorong implementasi pemeliharaan prediktif untuk mendeteksi awal kerusakan pada peralatan sebelum menyebabkan gangguan produksi.

Anda dapat menjadwalkan perawatan korektif pada waktu yang kurang mengganggu sambil memastikan bahwa peralatan dan personel yang tepat telah tersedia, yang akan berujung pada pengurangan waktu henti, mempercepat proses perbaikan, dan menjaga agar peralatan beroperasi sesuai yang diinginkan, dan sesuai jadwal.

Inventaris

Sensor dan teknologi Industri 4.0 lainnya dapat membantu meningkatkan manajemen inventaris secara efektif dengan memastikan keakuratan lokasi suku cadang, dan jumlah barang yang tersedia.

Prinsip Industri 4.0 juga membantu menganalisis pengadaan dan rantai pasokan, memberikan fleksibilitas lebih dalam mengelola sumber daya.

Dengan data yang lebih akurat, pengelolaan stok dan perencanaan pengadaan dapat dioptimalkan, menghindari stok yang berlebihan atau kekurangan yang dapat mempengaruhi efisiensi dan biaya operasional.

Menganalisis pengadaan dan rantai pasokan membantu mengidentifikasi area untuk peningkatan efisiensi dan memastikan ketersediaan sumber daya yang tepat pada waktu yang tepat untuk mendukung operasi produksi secara optimal.

Keunggulan Bersaing

Industri 4.0 berdampak pada kepuasan konsumen melalui dua aspek utama: kualitas dan ketepatan waktu. Dengan adanya lebih banyak waktu operasional, kerusakan yang tak terduga dapat diminimalisir, dan proses serta operasi dapat dioptimalkan,

Alat dan teknologi yang terintegrasi dapat menjadi faktor penentu di tengah persaingan yang ketat di dunia manufaktur. Produk yang dapat diproduksi dengan kualitas yang lebih baik dan tepat waktu, berpotensi untuk menghasilkan kepuasan konsumen yang lebih tinggi.

Lebih sedikit gangguan dalam produksi berarti ketersediaan produk yang lebih baik dan sesuai dengan harapan, memperkuat citra positif perusahaan di mata konsumen.

Margin Keuntungan

Setiap kali peralatan mengalami downtime, bahkan hanya selama satu menit, hal tersebut dapat berdampak signifikan pada margin keuntungan Anda. Dampaknya akan semakin besar secara eksponensial jika downtime tersebut terjadi tanpa perencanaan.

Dengan mengurangi waktu henti dan memanfaatkan otomatisasi yang lebih canggih dan inovatif, Industri 4.0 mampu meningkatkan profitabilitas secara keseluruhan dan mendapatkan pengembalian investasi dari peralatan dan infrastruktur yang telah Anda bangun.

 Artinya, teknologi dalam Industri 4.0 tidak hanya mengoptimalkan operasi Anda, tetapi juga mendukung pertumbuhan bisnis dengan menjaga biaya downtime sekecil mungkin dan mengoptimalkan efisiensi produksi.

Dokumentasi dan Pencatatan

Dengan menghubungkan proses seperti perawatan preventif dan pemeliharaan prediktif dengan sistem seperti CMMS, Industri 4.0 memungkinkan industri manufaktur melakukan pencatatan yang lebih efisien dan akurat. Sebagai hasilnya, tugas dan fungsi yang diperlukan dilakukan sesuai kebutuhan mengurangi pekerjaan yang berlebihan dan tanggung jawab yang terlewatkan.

Staffing dan Pengelolaan Pekerja yang Lebih Baik

Industri 4.0 membawa peningkatan dalam cara mengatur dan memanfaatkan tenaga kerja. Teknologi dan analisis data membantu manajemen dalam menempatkan tenaga kerja secara lebih efektif. Mereka dapat menggunakan data untuk memahami kinerja karyawan, memperbaiki kelemahan, dan merencanakan pelatihan yang tepat.

Sistem otomatisasi dan komunikasi yang lebih baik mempercepat proses kerja dan mengurangi birokrasi. Karyawan dapat dengan cepat mengakses informasi dan instruksi melalui teknologi, meningkatkan produktivitas.

Selain itu, teknologi Industri 4.0 memungkinkan karyawan untuk bekerja sama dengan sistem otomatis untuk tugas-tugas khusus, mengoptimalkan hasil produksi secara keseluruhan.

MyRobin merupakan perusahaan outsourcing yang telah menerapkan teknologi industri 4.0 ke dalam kegiatan perekrutan dan pengelolaan pekerjanya.

Dalam operasi hariannya, MyRobin memanfaatkan teknologi Industri 4.0 untuk mengoptimalkan perekrutan karyawan, dengan menggunakan analisis data canggih untuk mencocokkan keterampilan dan profil karyawan potensial dengan kebutuhan posisi yang tersedia. Hal ini dapat membantu memastikan penempatan pekerja yang sesuai dengan perusahaan yang membutuhkan layanan outsourcing.

Selain itu, MyRobin juga menerapkan sistem manajemen terkini yang terhubung dengan platform digital. Hal ini memungkinkan pengawasan dan pengelolaan kinerja karyawan secara real-time. 

Informasi mengenai produktivitas, kemajuan proyek, dan evaluasi kinerja dapat diakses dengan cepat dan efisien melalui teknologi, memungkinkan manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan lebih tepat waktu.

Jika Anda tertarik menggunakan outsourcing, Anda dapat memilih MyRobin sebagai penyedia jasa layanan outsourcing on-demand terpercaya. Kami dapat menyalurkan pekerja profesional dari berbagai bidang sesuai dengan kebutuhan kurang dari 24 jam. Pelajari selengkapnya produk dan layanan MyRobin disini!

Tantangan Industri Manufaktur dalam Industri 4.0

Setiap perkembangan yang membawa manfaat juga membawa sejumlah tantangan. Industri 4.0 menghadirkan sejumlah tantangan bagi industri manufaktur, termasuk:

Keamanan Data

Tantangan utama adalah memastikan keamanan data. Ancaman keamanan siber konstan mengenai data perusahaan menjadi perhatian utama dalam penerapan teknologi Industri 4.0, terutama karena banyak informasi yang disimpan dan diakses secara digital.

Keterampilan Sumber Daya Manusia

Mengadopsi teknologi baru memerlukan peningkatan keterampilan dari tenaga kerja. Para pekerja memerlukan pelatihan agar dapat mengoperasikan dan memahami teknologi Industri 4.0 dengan baik, sehingga perlu ada investasi dalam pengembangan keterampilan karyawan.

Ketergantungan pada Teknologi

Kebergantungan yang semakin besar pada teknologi juga menjadi tantangan. Terlalu bergantung pada teknologi dapat menciptakan ketergantungan yang rentan terhadap kegagalan sistem atau pemadaman, mengganggu alur produksi.

Biaya Implementasi dan Investasi

Implementasi teknologi Industri 4.0 membutuhkan investasi yang signifikan. Perusahaan harus siap untuk mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk memperbarui infrastruktur dan sistem, serta memastikan bahwa investasi tersebut memberikan nilai tambah yang diinginkan.

Integrasi Proses yang Kompleks

Mengintegrasikan teknologi baru ke dalam proses yang sudah ada bisa menjadi tantangan. Proses integrasi yang rumit dan kompleks memerlukan perencanaan yang baik agar implementasi berjalan lancar tanpa mengganggu produksi atau layanan yang ada.

Demikian artikel tentang bagaimana industri 4.0 mempengaruhi sektor manufaktur. Baca artikel menarik lainnya terkait bisnis, karir, hingga HRD hanya di Blog MyRobin.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID