Search
Close this search box.

Pahami Cara Meningkatkan eNPS dan Menerapkannya di Perusahaan 

apa itu enps

Mengukur employee engagement merupakan cara perusahaan mengetahui seberapa engage atau terlibatnya seorang pegawai dengan pekerjaannya. Menurut Gallup, di Amerika hanya sekitar 32% karyawan yang engage dengan pekerjaannya. Jumlah ini pun semakin menurun sejak pandemi Covid-19. 

Semakin engage karyawan pada pekerjaannya, hasil atau performa kerja turut meningkat. Nah, salah satu cara menghitung tingkat keterlibatan pegawai menggunakan eNPS. 

Apa itu eNPS? Istilah tersebut merupakan akronim dari Employee Net Promoter Score yaitu metrik yang berguna untuk menghitung kepuasan dan keterlibatan karyawan. Pahami cara, tips, hingga manfaatnya melalui pembahasan di bawah ini. 

Apa itu eNPS?

Istilah eNPS alias Employee Net Promoter Score merupakan alat untuk mengukur employee engagement. Perusahaan bisa mendapat gambaran mengenai kepuasan karyawan, tingkat kebahagiaan staff, dan mempelajari dampak perubahan yang dilakukan terhadap tenaga kerja. 

Hasil dari perhitungan selanjutnya digunakan untuk membuat strategi untuk mengembangkan keterlibatan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. 

Cara kerja eNPS cukup sederhana yaitu perusahaan hanya perlu membagikan survei berisi beberapa pertanyaan dan meminta karyawan menilai dari skala 0-10. Contohnya, “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan kepada rekan dan kerabat Anda?” 

Biasanya angka tertinggi menunjukkan sangat memungkinkan, sedangkan skor terendah menunjukkan karyawan tidak berminat merekomendasikan perusahaan ke temannya. 

Dari data tersebut, perusahaan dapat mengevaluasi bagian mana yang membuat staf tidak ingin merekomendasikan tempat kerja saat ini pada orang terdekat. Apakah berkaitan dengan upah, fasilitas, lingkungan kerja, atau lain sebagainya. 

Sistem menampilkan skor berdasarkan respon pertanyaan pertama. Ada 3 kategori peringkat yakni karyawan yang mendapat skor 9-10 disebut dengan promotor, sedangkan 7-8 dikenal dengan pasif, dan 0-6 adalah pencela. 

Kategori promotor adalah orang yang puas dan berkemungkinan merekomendasikan perusahaan sebagai tempat kerja yang baik. 

Pasif merujuk pada karyawan yang cukup puas, tetapi tidak sepenuhnya terlibat (engage). Sementara pencela merupakan karyawan yang tidak puas dan tidak akan merekomendasikan perusahaan. 

Pentingnya eNPS bagi perusahaan 

ENPS membantu perusahaan mempelajari penyebab ketidakpuasan karyawan dengan melihat skor dari sistem tersebut. Namun berapa nilai eNPS yang baik? 

Sederhananya, semakin tinggi skor Anda maka semakin baik pula hasilnya. Contohnya, jika perusahaan memiliki 200 orang karyawan dan 160 orang dari mereka merupakan promotor, 10 tercatat sebagai pasif, serta 30 orang lainnya merupakan pencela. Maka 160-30 orang = eNPS +130.

eNPS sangat berperan penting bagi perusahaan yang ingin mempelajari kepuasan dan keterlibatan karyawan. Melalui hasil eNPS perusahaan dapat membuat program khusus untuk meningkatkan employee engagement. 

Employee engagement adalah kondisi pegawai memiliki hubungan emosional pada perusahaan tempatnya bekerja, mencakup tanggung jawab, hubungan dengan atasan maupun rekan kerja, serta pandangannya terhadap pekerjaan. 

Manfaat eNPS untuk mengukur employee engagement

Memanfaatkan eNPS sebagai metrik mengukur keterlibatan karyawan mungkin memerlukan biaya tambahan. Namun, nantinya perusahaan akan mendapat keuntungan seperti di bawah ini:

1. Meningkatkan employee experience

Selama bekerja motivasi karyawan bisa saja berubah dan ini yang patut perusahaan pelajari. Apakah karyawan bahagia, puas, dan adakah hal yang tidak mereka sukai ketika bekerja? 

Melalui survei perusahaan bisa mendapatkan umpan balik untuk melakukan perbaikan, sehingga meningkatkan pengalaman karyawan. 

Contohnya, jika karyawan tidak puas dengan gaya memimpin atasan. Maka perusahaan mungkin perlu memberikan pelatihan kepemimpinan yang efektif pada supervisor, sehingga keterampilan mereka meningkat. 

2. Mendorong perubahan positif

Melalui skor eNPS perusahaan jadi mengetahui area mana yang perlu perbaikan demi menjamin kepuasan dan keterlibatan SDM. 

Misalnya, pegawai tidak puas dengan gaji, gaya kepemimpinan, jenjang karier, dan tidak adanya work-life balance. Maka perusahaan bisa mulai menyusun strategi untuk memperbaiki atau mempertahankan bagian tersebut. 

3. Mengurangi turnover karyawan 

Karyawan yang memiliki keterlibatan dan hubungan emosi dengan pekerjaannya, cenderung bertahan lebih lama di perusahaan. Terutama, jika mereka merasa puas dengan fasilitas dan penawaran yang perusahaan berikan. 

Hal ini akan berpengaruh pada perputaran SDM, perusahaan Anda dapat meminimalisir turnover serta memahami potensi penyebab pergantian yang tinggi. 

4. Membandingkan hasil

Setiap perusahaan punya visi misi jangka panjang. Dengan adanya eNPS, semakin memudahkan manajemen membandingkan kemajuan hasil di tahun ini dengan tahun sebelumnya. Kira-kira area mana yang mengalami masalah dan bisa segera menyusun rencana untuk memperbaikinya. 

5. Berbiaya rendah

Sebagian perusahaan mengungkapkan eNPS adalah metrik sederhana yang tidak menambah anggaran alias hemat biaya. Penerapannya yang mudah menjadi nilai tambah. 

Survei eNPS dinilai jauh menarik karyawan untuk berpartisipas daripada jenis survei lainnya.  

6. Mengukur loyalitas karyawan 

Manfaat eNPS adalah memudahkan mengukur kesetiaan karyawan secara menyeluruh. Biasanya semakin tinggi angka promotor menunjukkan kepuasan karyawan dan seberapa loyal mereka. Di sisi lain, skor promotor juga digunakan untuk menilai kesehatan perusahaan. Tingkat loyalitas bisa dilihat dari satu pertanyaan survei saja. 

Rumus menghitung eNPS

Skor eNPS menunjukkan perbedaan karyawan yang bahagia dan tidak. Jadi, dari pertanyaan survei Anda akan mendapat satu digit angka dari tiap respon partisipan. 

Selanjutnya, Anda mengkategorikan tiap karyawan berdasarkan 3 kategori tersebut (Promotor, Pasif, dan Pencela). 

Pasif artinya karyawan yang netral sehingga ketika menghitung, Anda hanya perlu memasukkan jumlah promotor dikurangi persentase pencela. Rumusnya adalah persentase promotor (%) – presentasi pencela (%) = hasil eNPS. 

Hasil skor akan menampilkan -100 (karyawan kategori pencela) dan +100 (karyawan kategori promotor. Simak simulasi perhitungan berikut. 

Perusahaan garmen memiliki 300 karyawan. Sekitar 280 (80%) karyawan dinilai sebagai promotor, sedangkan 45 (15%) lainnya adalah pencela. Perhitungan eNPS-nya menjadi 80-15=eNPS +65

Cara menjalankan employee net promoter score

Employee net promoter score dijalankan dengan prinsip di bawah ini. Perusahaan dapat mempertimbangkannya agar berhasil menghitung eNPS. 

1. Anonim

Perusahaan harus memberikan kebebasan bagi karyawan menjawab dengan sejujur-jujurnya demi mendapatkan insight yang berguna. Salah satunya dengan melindungi identitas karyawan dengan membuatnya menjadi anonim. Hal ini karena pegawai bisa saja memberikan nilai besar karena takut akan ada konsekuensi jika menilai dengan jujur. 

2. Kejujuran

Ingatkan pada karyawan untuk mengisi skor dengan jujur, sesuai pengalaman dan pandangan mereka. Beberapa karyawan mungkin tidak nyaman dan takut jika mereka memberikan skor kecil. Berikan kesan bahwa perusahaan menghargai kejujuran mereka walaupun tidak selalu positif. 

3. Timing 

Penilaian melalui eNPS dilakukan secara berkala sama seperti OKR. Informasikan pada karyawan untuk mengisi nilai pada periode yang sudah ditentukan. Misalnya, setiap 3 bulan atau setahun sekali. Perusahaan mungkin bisa membuat pengingat untuk mendorong partisipasi karyawan dalam mengisi skor survei. 

Pertanyaan yang dimasukkan dalam survei eNPS

Melalui satu pertanyaan Anda sudah bisa mendapatkan informasi. Akan tetapi, menurut Leap Some, perusahaan mungkin perlu menyertakan pertanyaan tambahan. 

Hal yang perlu dipertimbangkan adalah menjaga pertanyaan tetap singkat dan jelas, sehingga karyawan tidak bingung ketika menjawab. 

Buat lah pertanyaan terbuka untuk memberikan kesempatan pada karyawan sehingga mereka dapat menjelaskan detailnya. Hindari pertanyaan ya dan tidak atau pertanyaan yang terlalu rinci. 

Contoh pertanyaan lanjutan berupa:

  • Mengapa Anda memberikan skor tersebut?
  • Apa alasan Anda memberikan nilai rendah?
  • Apa yang Anda sukai selama bekerja di perusahaan?
  • Adakah hambatan yang menghalangi pekerjaan Anda?

Sementara, pertanyaan yang patut perusahaan hindari seperti:

  • Apakah program employee engagement berguna bagi Anda? 
  • Apakah Anda akan bertahan selama 5-10 tahun ke depan?

Pertanyaan tersebut mengarah pada jawaban ya atau tidak. Alhasil, perusahaan gagal menggali informasi penting lainnya dari karyawan. 

Tips meningkatkan skor eNPS

Tidak ada nilai pasti yang menunjukkan eNPS baik atau buruk. Namun, semakin tinggi angka eNPS-nya makin tingkat keterlibatan karyawan di perusahaan sudah bagus. 

Sementara jika hasilnya rendah, perusahaan dapat menerapkan tips di bawah ini demi meningkatkan skor eNPS.

1. Menindaklanjuti survei

Seringkali perusahaan perlu melakukan survei lanjutan untuk memahami penyebab skor eNPS sangat rendah. Salah satu caranya dengan pulse survey. Akan tetapi, jika tidak dibutuhkan perusahaan sebaiknya tidak melakukan terlalu banyak survei pasca mendapatkan skor eNPS. 

2. Komunikasikan rencana perubahan 

Transparansi merupakan nilai yang bisa perusahaan terapkan. Salah satunya dengan mengkomunikasikan rencana perubahan kepada karyawan. Informasikan nilai eNPS dan apa yang perusahaan harapkan dari adanya hasil penilaian. 

Contohnya, jika nilai menunjukkan kepuasan karyawan menurun akibat gaya kepemimpinan, perusahaan dapat mengadakan suatu program pelatihan untuk supervisor. 

3. Memonitor eNPS berkala

Memonitor eNPS berkala memudahkan dalam membantu perusahaan mengambil langkah dari hasil setiap skor. Perusahaan dapat membangun siklus penilaian sehingga membantu menemukan trend maupun melakukan perubahan. 

4. Mengambil inisiatif

Tips meningkatkan skor eNPS adalah mengambil inisiatif. Dari data sebelumnya, perusahaan telah mendengar, memahami, dan menghargai pendapat karyawan. Selanjutnya, membuat pertanyaan lanjutan untuk memahami mana tindakan yang paling dibutuhkan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. 

5. Prioritaskan kejujuran 

Memberitahukan hasil eNPS menunjukkan kalau perusahaan menghargai karyawan. Walaupun skornya rendah, tetapi Anda dapat menginformasikannya pada staf yang ada. 

Tunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen melakukan perubahan dan tidak mengabaikan penilaian karyawan. Selain membangun hubungan baik, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan karyawan dan semangat kerja. 

6. Fokus pada rencana pengembangan

Fokus perusahaan adalah bagaimana agar keterlibatan karyawan meningkat. Tanyakan secara detail bagian yang perlu ditingkatkan sehingga mereka mendapatkan pengalaman positif selama di tempat kerja. 

Perbedaan eNPS dan NPS

Pemeriksaan dan penilaian menyeluruh diperlukan dalam perusahaan. Manfaatkan employe net promoter score untuk mengetahui tingkat keterlibatan tiap karyawan. Beberapa topik yang dapat dipelajari seperti:

Selain eNPS ada pula istilah NPS alias net promoter score yaitu metrik yang digunakan untuk menilai kepuasan dan keterlibatan pelanggan. Perusahaan menggunakan NPS untuk melihat seberapa besar potensi pelanggan merekomendasikan produk pada orang lain. 

Berbeda dengan eNPS, metrik ini digunakan untuk mengukur keterlibatan karyawan. Meskipun berbeda fokus, tetapi kedua metrik umum digunakan dalam mengukur engagement. 

Itulah pengertian dan cara menghitung eNPS untuk melihat employee engagement. Penting bagi perusahaan mempelajari hubungan emosional karyawan dengan pekerjaannya demi meningkatkan performa dan produktivitas di lingkungan kerja. Temukan informasi menarik lainnya seputar human resources dan sumber daya manusia di Blog MyRobin.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID