New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Fresh Graduate Wajib Baca! Rahasia Menggapai Karir yang Menanjak dan Gaji yang Tinggi

rahasia menggapai karir dan gaji besar bagi fresh graduate

Pada kesempatan kali ini MyRobin mewawancarai Roma Tampubolon. Roma Tampubolon adalah Human Resouce Business Partner di PT. Anugerah Pharmindo Lestari. Dalam perjalanan karirnya. Roma telah berkarir di berbagai bidang industri  berbeda. Sebagai narasumber, Roma berbagi pengalaman keberhasilannya dalam berkarir di industri yang berbeda-beda dan membagikan tips berkarir yang baik dan dapat ditiru pekerja lain khususnya untuk para Fresh Graduate agar dapat memproyeksikan karir ke depannya.

Dalam perjalanan karirnya, Roma bekerja di berbagai industri yang berbeda-beda yakni Perhotelan, Pendidikan, Konsultan Sumber Daya Manusia, dan Farmasi/Kesehatan. Perjalanan karirnya diawali sebagai Fresh Graduate dengan bekerja di Starbucks. Sesudah dari Starbucks, Roma berpindah pekerjaan ke salah satu hotel di Surabaya yaitu Radisson Hotel and Suites, pekerjaan di hotel dipilih karena bidang tersebut masih berkaitan dengan bidang Hospitality.

Setelah bekerja di hotel tersebut, Roma berpindah pekerjaan ke hotel bintang lima di Jakarta, yaitu Ritz Carlton dan kemudian JW Marriot. Jika ditotalkan, Roma menekuni pekerjaan di industri Hospitality selama delapan tahun. Setelah bekerja di hotel, Roma bekerja di bidang pendidikan bahasa Inggris, yaitu Wall Street Institution.

Tidak cuma berkarir di perusahaan, berbekal pengalamannya selama bekerja di Starbucks, Roma juga merintis bisnis Coffee Shop di bilangan Jakarta Barat, yaitu Roma Kopitiam. Berselang beberapa waktu, Roma direkrut perusahaan konsultan Sumber Daya Manusia dari Amerika Serikat, Gallup.

Dalam kesempatan kali ini, ia dikirim untuk melanjutkan pendidikan terlebih dahulu di Gallup University di Nebraska, Amerika Serikat. Setelah menuntaskan pendidikan tersebut, ia ditugaskan menjadi Market Lead Gallup Indonesia. Setelah bekerja di Gallup Indonesia, ia bekerja di perusahaan konsultan Sumber Daya Manusia lainnya, Korn Ferry Indonesia. Kini, Roma bekerja di korporasi farmasi, PT. Anugerah Pharmindo Lestari.

Rahasia Menggapai Gaji Tinggi

Roma bercerita tentang resep “Pay Per 3P” yang berfungsi menentukan gaji dan mengevaluasi kinerja seorang karyawan. 3P sendiri merupakan akromin dari Position, Person, dan Performance.  

Pay Per Position adalah tingkat gaji berdasarkan jabatan, jabatan rendah tentunya menerima bayaran yang berbeda dari jabatan tinggi. Tidak cuma jabatan yang sifatnya vertikal, jabatan yang sejajar semisal manajer untuk divisi yang berbeda dapat memiliki gaji yang berbeda tergantung seberapa kritikal dan rumit pekerjaan masing-masing divisi.

Pay Per Person. Di sini akan dilihat kedalaman skill dan kompetensi seorang karyawan. Semakin unik dan dibutuhkan, skill karyawan akan semakin dihargai oleh perusahaan. Sebagai contohnya walau seorang karyawan hanya Fresh Graduate, jika ia dapat membuat program atau aplikasi yang dibutuhkan perusahaan, ia akan dinilai tinggi sehingga dapat dibayar dengan gaji yang tinggi.

Pay Per Performance. Paling sering ditemui dalam pemberian bonus. Sebagai contoh, sales yang mencapai target bahkan melampauinya akan mendapat bonus yang lebih tinggi dibandingkan sales yang tidak mencapai target. Dalam sistem ini kinerja yang berbeda akan menghasilkan pendapatan berbeda, tidak ada lagi karyawan yang mendapat pendapatan sama walaupun kinerjanya berbeda.

 

Pengukuran 3P Dalam Mengevaluasi Pekerjaan dan Gaji

Ada ukuran yang harus ditaati  dalam penggunaan resep 3P. Semua aspek dalam 3P membutuhkan pengukuran pengetahuan teknis, kemampuan pemecahan masalah, dan akuntabilitas. Sebagai contoh, dalam mengevaluasi penjaga toko, seorang penjaga toko harus tahu pengetahuan teknis apa saja yang harus ia kuasai dalam bekerja.

Dari sisi pemecahan masalah, akan dilihat bagaimana keluwesan penjaga toko menghadapi masalah dalam pekerjaannya menjaga toko. Dari sisi akuntabilitas, rekruter memperhitungan risiko yang ditanggung dan tanggung jawab seorang karyawan. Contohnya adalah perhitungan berdasarkan tanggung jawab supir bus yang memiliki tanggung jawab mengantar penumpang dengan selamat.

Fresh Graduate Lebih Baik Berkarir Startup atau Korporasi?

Fresh Graduate dapat memilih berkarir di baik di startup maupun korporasi. Seorang Fresh Graduate baiknya memilih berdasarkan budaya kerja yang lebih cocok untuknya.

Seorang Fresh Graduate yang menyukai kebebasan berkreasi dan bereksperiman akan lebih cocok berada di perusahaan startup. Di perusahaan startup, kemauan untuk belajar, fleksibilitas, dan keberanian untuk mengambil gerakan sangat penting dan dituntut untuk pengembangan dirinya.

Jika seorang Fresh Graduate lebih menyukai struktur dan aturan yang lebih pasti, ia akan lebih cocok bekerja di perusahaan korporasi. Satu hal yang sama-sama dibutuhkan Fresh Graduate dari kedua jenis perusahaan ini yaitu jaringan kerja.

 

Cara Fresh Graduate Meyakinkan Rekruter

Setiap orang memiliki detil cara yang berbeda, akan tetapi jika orang sudah terbiasa berorganisasi, umumnya ia dapat menginfluen orang lain. Contoh dalam hal ini biasanya Fresh Graduate yang terbiasa berorganisasi dapat menginfluen rekruter lewat kemampuan story telling-nya.

Hal ini akan menarik bagi rekruter karena rekruter melihat kemampuan ini sebagai nilai tambahan. Seorang Fresh Graduate juga baiknya sering mengikuti interview untuk melatih kemampuan interview-nya. 

Pindah-pindah Industri Kerja? Bisa Kok

Perjalanan karir Roma Tampubolon membuktikan bahwa berkarir di industri berbeda-beda mungkin saja dilakukan. Jika Anda menginginkan hal serupa, kemampuan yang diperlukan adalah ketangkasan, bahasa, dan mobilitas.

Dalam bidang ketangkasan, diperlukan skill kecepatan beradaptasi dan kemampuan menginfluen orang dengan baik, yang kedua adalah kemampuan bahasa asing khususnya bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, yang ketiga adalah keberanian mobilitas, yaitu mengambil risiko dalam berpindah-pindah jabatan dan lokasi bekerja.

Cara menghadapi tantangan di bidang-bidang tertentu

Kuncinya adalah self awareness, kita harus mengetahui kelebihan dan kekurangan diri kita. Kita harus sering meminta feedback dan tidak terbawa perasaan dalam menanggapi feedback. Kita harus aktif dan tidak hanya menunggu. Aktiflah bertanya khususnya pada atasan agar kita bisa menggapai apa yang diinginkan.

Kunjungi Blog MyRobin dan temukan berbagai artikel menarik lainnya terkait karir, dan pekerjaan. Upgrade wawasan Anda sekarang!

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terima beres! rekrut hingga penggajian