Dalam dunia kerja tentu kita sudah tidak asing lagi dengan sosok direktur yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam tiap departemen. Posisi ini memegang peran penting bagi perusahaan. Seringkali mereka harus terlibat dalam manajemen operasional harian hingga meningkatkan awareness publik terhadap perusahaan.
Nah, sebenarnya apa itu direktur dan bagaimana mereka berperan dalam perusahaan? Yuk, ketahui selengkapnya di sini!
Pengertian Direktur
Secara umum, direktur merupakan seseorang yang memimpin atau mengawasi departemen tertentu dari sebuah perusahaan. Direktur ini kemudian melaporkan perkembangan perusahaan tersebut kepada CEO, wakil presiden, maupun owner perusahaan, tergantung dari struktur dan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan.
Di beberapa perusahaan, direktur biasanya tidak bekerja sendiri. Mereka mempunyai direktur regional atau area untuk membantu mengawasi dan mengorganisir departemen di bawahnya berdasarkan wilayah.
Misalnya, perusahaan mempunyai kantor cabang yang beroperasi di seluruh Indonesia. Maka perusahaan harus merekrut direktur regional untuk ditempatkan di lokasi tertentu dan bertanggung jawab atas operasional areanya masing-masing.
Seorang direktur biasanya akan ditunjuk langsung oleh pemilik usaha atau dipilih berdasarkan hasil voting anggota Board of Directors (BoD). Kebanyakan perusahaan akan mengambil kandidat yang akan menjadi direktur dari karyawan internalnya. Karena posisi ini sangat krusial, maka perusahaan cukup jarang membuka rekrutmen terbuka untuk peran direktur.
Selain itu, tugas dan tanggung jawab dari direktur sendiri akan berbeda tergantung dari jenis perusahaannya, seperti firma, persekutuan komanditer (CV), perseroan terbatas (PT), dan sebagainya.
Tidak hanya itu saja, direktur yang bekerja di organisasi profit dan non profit pun akan mempunyai wewenang yang berbeda. Misalnya jika pada organisasi non profit, direktur biasanya akan ikut terlibat dalam penggalangan dana serta promosi organisasi agar dapat meningkatkan awareness publik dan menambah jumlah anggota. Sedangkan pada organisasi profit, direktur akan lebih fokus pada pengawasan serta pengontrolan aktivitas bisnis sehingga dapat meningkatkan keuntungan.
Baca lebih lengkapnya mengenai struktur perusahaan di sini
Tugas dan Wewenang Direktur
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, direktur biasanya ditunjuk oleh dewan direksi atau Boards of Director (BoD). Bersama para direksi ini, direktur perusahaan akan menyusun rencana strategis untuk organisasi.
Sebagai pemimpin, direktur harus menciptakan kultur dan budaya yang positif dalam perusahaan. Tujuannya agar meningkatkan kesejahteraan karyawan serta operasional bisnis dapat berjalan secara sinergis dan kolaboratif. Namun, secara umum direktur mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
Tugas Direktur
- Memimpin serta menentukan kebijakan perusahaan sesuai dengan kondisi dan industrinya
- Memilih, menetapkan, dan mengawasi tugas karyawan, baik itu manajer maupun staff
- Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
- Mengirim laporan secara rutin kepada pemegang saham utama atas kinerja dari perusahaan
- Mengelola dan menyusun strategi bisnis untuk kemajuan perusahaan
- Mengevaluasi kinerja para karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan performa kerjanya
- Mengadakan rapat dengan semua jajaran perusahaan terkait perkembangan perusahaan
- Menerapkan visi dan misi yang telah ditentukan oleh perusahaan
Kewenangan Direktur
- Mewakili perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan atau organisasi lain, baik dalam maupun luar negeri
- Mewakili perusahaan dalam perkara hukum dan pengadilan di lingkungan perusahaan
- Mengurus dan mengelola seluruh kepentingan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan
- Menjalankan kepengurusan sesuai dengan kebijakan yang tepat (keterampilan, peluang, dan kelayakan usaha) yang sudah ditentukan dalam UU Perseroan Terbatas serta anggaran dasar perusahaan
Tanggung Jawab Direktur
Seorang direktur mempunyai tanggung jawab penuh atas kerugian yang disebabkan karena keteledoran perusahaan dalam mengelola operasional bisnis yang tidak sesuai dengan kebijakan maupun anggaran dasar perusahaan. Direktur akan diminta pertanggung jawabannya terkait hal tersebut secara perdata maupun pidana. Akan tetapi, direktur tidak akan dipersalahkan atas kerugian tersebut jika telah menjalankan peraturan UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dalam perusahaannya.
Jenis Direktur Berdasarkan Tugas dan Jabatannya
Dalam perusahaan biasanya ada lebih dari satu direktur yang akan membantu mengelola dan mengawasi perusahaan. Beberapa direktur ini akan bertugas di berbagai departemen, seperti keuangan, human resource, pemasaran, dan sebagainya. Berikut adalah jenis-jenis direktur dan tugasnya dalam perusahaan:
1. Direktur utama
Direktur utama adalah orang yang mempunyai wewenang untuk merumuskan serta menetapkan kebijakan dan program umum perusahaan sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh dewan komisaris.
Biasanya orang yang menjabat sebagai direktur utama mempunyai banyak keahlian seperti leadership, keuangan dan bisnis, manajemen relasi pelanggan, pemahaman produk, manajemen proyek, hingga manajemen inovasi. Hal ini disebabkan karena direktur utama mempunyai tanggung jawab penuh atas keseluruhan manajemen perusahaan, sehingga tak heran bila mereka ahli dalam segala hal.
Berikut adalah beberapa tugas dari seorang direktur utama yang perlu kamu ketahui:
- Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan
- Bertanggung jawab penuh atas kerugian maupun keuntungan perusahaan
- Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan
- Menentukan, menyusun, dan menetapkan kebijakan dalam perusahaan
- Mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas bisnis di perusahaan, mulai administrasi, kepegawaian hingga produksi
- Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
- Menyusun dan menetapkan strategi bisnis sehingga bisa mencapai tujuan, serta visi dan misi perusahaan
- Mewakili perusahaan dalam melakukan aktivitas eksternal seperti kerja sama bisnis dengan perusahaan lain
2. Direktur operasional
Jenis selanjutnya yaitu direktur operasional yang banyak membantu direktur utama dalam menjalankan bisnis perusahaan. Sesuai dengan namanya, direktur ini akan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional perusahaan, termasuk proses perencanaan hingga pelaksanaannya.
Selain itu, direktur operasional ini dapat dianggap sebagai jembatan antara direktur utama dengan seluruh karyawan di bawahnya. Semua rencana, progres, hingga hasil kerja karyawan akan dilaporkan langsung oleh direktur operasional kepada direktur utama. Kemudian bila dari direktur utama ada tambahan atau revisi, maka juga akan disampaikan kembali oleh direktur operasional kepada karyawan yang bersangkutan.
Berikut adalah bentuk nyata dari tugas seorang direktur operasional yang sering dilakukan:
- Bertanggung jawab atas proses operasional, produksi, proyek, dan kualitas produksi
- Bertanggung jawab atas pengembangan kualitas produk dan karyawan yang terlibat
- Mengontrol dan memastikan karyawan melakukan tugasnya sesuai dengan yang sudah diperintahkan oleh manajemen
- Menyusun, menetapkan, mengawasi, memutuskan dan melakukan koordinasi dalam hal anggaran untuk operasional perusahaan
- Memerika, mengawasi, serta memastikan semua kebutuhan dalam proses operasional perusahaan
- Merencanakan strategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara untuk mencapai target tersebut
- Melaporkan seluruh kegiatan kepada direktur utama
3. Direktur keuangan
Selanjutnya yang ketiga yaitu direktur keuangan. Peran direktur keuangan tentu tidak jauh berbeda dengan direktur lainnya, hanya saja lingkup kerjanya lebih fokus pada keuangan perusahaan. Direktur keuangan ini akan banyak berhubungan dengan pendanaan, pembelanjaan, anggaran, dan urusan keuangan lainnya. Jadi, bisa dibilang direktur keuangan merupakan bendahara dari suatu perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tugas dari direktur keuangan:
- Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan perusahaan
- Membuat dan mengawasi laporan keuangan perusahaan
- Merencanakan strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan perusahaan
- Meminimalisir resiko keuangan yang mungkin akan merugikan perusahaan
- Memaksimalkan peluang perusahaan untuk berkembang melalui investasi
- Melakukan improvisasi terhadap kebijakan harga, distribusi, pemasaran, hingga remunerasi
4. Direktur human resource atau personalia
Untuk direktur human resource sendiri tentu akan lebih banyak bertanggung jawab atas administrasi semua kegiatan dan kebijakan sumber daya manusia. Mereka juga akan memenuhi kebutuhan administrasi dan memberikan pembinaan untuk para karyawan.
Direktur human resource terkadang disebut sebagai direktur internal. Hal ini karena mereka mempunyai wewenang untuk memastikan perusahaan dan para karyawannya telah sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan peraturan pemerintah. Secara umum, tugas dari direktur keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:
- Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi pada bidang pengelolaan dan pengembangan SDM, termasuk perekrutan karyawan, kontrak kerja, konsultasi, pelatihan, hingga penggajian
- Menangani dan memantau kinerja dan performa seluruh karyawan perusahaan
- Mengendalikan anggaran belanja SDM tiap departemen sesuai dengan anggaran yang telah disepakati
- Menginformasikan kepada para karyawan jika terdapat perubahan kebijakan yang ada dalam perusahaan.
- Membuat program yang dapat meningkatkan moral dan pengetahuan karyawan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
- mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap kinerja para karyawan yang bekerja sama dengan tim eksekutif
5. Direktur Pemasaran
Direktur pemasaran ini mempunyai tanggung jawab dalam pemasaran, branding, dan kehumasan perusahaan. Biasanya orang yang menempati posisi ini sangat memahami tentang konsumen, menjaga pelanggan, dan mampu membentuk citra positif bagi perusahaan. Tugas seorang direktur pemasaran umumnya adalah seperti berikut:
- Mengidentifikasi, mengembangkan dan mengevaluasi strategi pemasaran yang akan dilaksanakan berdasarkan visi dan misi perusahaan serta kebutuhan pasar.
- Melakukan kerja sama dengan klien, manajemen, tim kreatif, hingga mitra distribusi untuk membantu meningkatkan strategi pemasaran yang efektif
- Mengembangkan strategi harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tujuan promosi perusahaan
- Menyusun, mengarahkan, dan serta melakukan koordinasi pada kebijakan terkait pemasaran produk perusahaan, baik itu berupa barang atau jasa
- Mengidentifikasi dan menyusun jadwal kerja jangka pendek maupun panjang
- Membuat anggaran dan kebutuhan sumber daya, termasuk pengembangan anggaran tahunan seperti proyeksi laba/rugi
- Mengontrol daftar penawaran produk atau jasa dari kompetitor
- Memahami matriks kerja pemasaran dan alat kontrol untuk memfasilitasi riset serta analisis pasar, sekaligus memahami tren konsumen
6. Direktur teknologi (Chief Technology Officer/CTO)
Direktur Teknologi (Chief Technology Officer/CTO) adalah posisi direktur yang bertanggung jawab atas strategi dan pengelolaan teknologi informasi dan sistem teknologi dalam suatu perusahaan. Dalam era digital yang terus berkembang, peran CTO menjadi semakin penting dalam memastikan perusahaan tetap berada di garis depan dalam pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan inovasi, efisiensi, dan keunggulan kompetitif. Dengan kepemimpinan dan pengetahuan teknologi yang kuat, seorang CTO dapat memainkan peran yang krusial dalam mengarahkan dan mengelola transformasi digital perusahaan.
Tugas direktur teknologi meliputi:
- Merumuskan dan mengimplementasikan strategi teknologi perusahaan.
- Mengelola infrastruktur teknologi perusahaan.
- Mencari inovasi teknologi yang relevan dengan bisnis perusahaan.
- Menjaga keamanan dan perlindungan data perusahaan.
- Mengelola tim teknologi perusahaan.
- Membangun kemitraan dan kerjasama dengan pihak eksternal.
- Berkontribusi dalam pengambilan keputusan strategis yang melibatkan teknologi.
7. Direktur operasi (Chief Operations Officer/COO)
Direktur Operasi (Chief Operations Officer/COO) adalah posisi eksekutif senior dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab atas pengelolaan operasional harian perusahaan. Tugas utama seorang COO meliputi pengawasan dan koordinasi semua kegiatan operasional perusahaan, dengan tujuan mencapai efisiensi, kualitas, dan keunggulan operasional.
Berikut tugas yang dimiliki direktur operasi:
- Mengelola operasional harian perusahaan.
- Membangun dan menjaga efisiensi operasional.
- Mengelola rantai pasokan dan logistik.
- Mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan operasional perusahaan.
- Mengelola risiko operasional.
- Meningkatkan kualitas produk dan layanan perusahaan.
- Mengelola anggaran operasional dan sumber daya.
- Membangun dan memelihara hubungan dengan mitra dan pemasok.
- Mengkoordinasikan dan mengarahkan tim operasional.
- Berkontribusi dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan
8. Direktur risiko (Chief Risk Officer/CRO)
Direktur Risiko (Chief Risk Officer/CRO) adalah posisi eksekutif senior dalam sebuah perusahaan yang memiliki tanggung jawab utama dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang dihadapi perusahaan. Seorang CRO bertanggung jawab atas pengembangan dan implementasi kebijakan risiko perusahaan. Mereka melakukan identifikasi risiko yang terkait dengan berbagai aspek bisnis, termasuk risiko operasional, risiko keuangan, risiko hukum dan kepatuhan, risiko reputasi, risiko pasar, dan lain sebagainya. CRO berperan dalam melakukan analisis risiko, mengevaluasi dampak potensial dari risiko tersebut, serta mengembangkan strategi untuk mengurangi, mengelola, atau mentransfer risiko tersebut.
Lebih jelasnya tugas direktur resiko meliputi:
- Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko yang dihadapi perusahaan.
- Mengembangkan kebijakan risiko perusahaan.
- Melakukan analisis risiko dan mengevaluasi dampak potensial.
- Mengelola dan mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan.
- Melakukan pemantauan dan pelaporan risiko kepada manajemen senior dan dewan direksi.
- Bekerja sama dengan departemen lain dalam mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam keputusan bisnis dan proses operasional.
- Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku.
- Berkomunikasi dengan pemangku kepentingan terkait risiko perusahaan.
- Mengembangkan strategi mitigasi risiko dan perbaikan.
- Memastikan perlindungan terhadap kinerja dan reputasi perusahaan.
Perbedaan Direktur dengan CEO
Sebenarnya baik direktur dan CEO sama-sama memegang posisi tertinggi di perusahaan. Namun, ternyata keduanya mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dari sisi peran dan tugasnya.
Jika direktur masih sering terlibat dalam operasional dan aktivitas bisnis perusahaan, berbeda halnya dengan CEO yang umumnya hanya berfokus pada penyusunan strategi bagi pertumbuhan perusahaan. Mereka tidak melakukan pengawasan secara langsung terhadap operasional bisnisnya, namun hal tersebut akan dilakukan oleh tangan kanannya di setiap departemen.
Jadi bisa dibilang para CEO mungkin tidak mengetahui dengan pasti berbagai hal teknis yang terjadi di manajemen. Namun CEO memahami betul bagaimana dampaknya terhadap penjualan, retensi pelanggan, dan efektivitas pelayanan perusahaan. Sederhananya, cukup dengan melihat hasil kerja karyawannya CEO dapat mengevaluasi dan melihat prospek kedepannya bagi perusahaan.
CEO bisa saja akan ikut terjun langsung dalam operasional bisnis harian jika skala perusahaannya masih kecil, seperti startup, UMKM, atau organisasi non profit. Sebab, mereka lebih berfokus pada keterlibatan masyarakat daripada keuntungan perusahaan.
Jadi, perbedaan utama dari direktur dan CEO ini terletak pada posisinya secara struktural. Karena direktur banyak terlibat dalam operasional bisnis, maka tugasnya bisa dibilang setara dengan tugas COO (Chief Operating Officer) daripada pemegang kendali utama perusahaan. Sehingga jika melihat dari sisi strukturalnya, posisi CEO tentu lebih tinggi dari direktur.
Perbedaan mencolok lainnya yaitu berhubungan dengan gaji. Hampir semua perusahaan pasti memberikan gaji yang fantastis untuk posisi CEO. Bahkan pada perusahaan dengan skala kecil saja, gaji posisi ini mencapai dua digit. Jadi, bisa dibayangkan jika CEO untuk perusahaan besar atau multinasional, tentu bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulannya. Namun, untuk gaji posisi direktur masih lebih rendah daripada CEO.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai direktur hingga perbedaannya dengan CEO. Ingin tahu informasi menarik lainnya terkait bisnis dan karir? Yuk, kunjungi langsung Blog MyRobin sekarang juga!