Search
Close this search box.

Strategi Menghadapi Penyusutan Tenaga Kerja di Industri Manufaktur

Strategi Menghadapi Penyusutan Tenaga Kerja di Industri Manufaktur

Labor shortage telah menjadi isu yang semakin mendesak dalam berbagai sektor, termasuk industri manufaktur. Labor shortage mengacu pada situasi di mana terdapat kekurangan tenaga kerja yang memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi dan operasional perusahaan. Dalam konteks industri manufaktur, labor shortage dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas perusahaan, inovasi, dan pertumbuhan sektor secara keseluruhan.

Penting bagi perusahaan manufaktur dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami latar belakang labor shortage ini agar dapat mengembangkan strategi dan solusi yang efektif untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan menjaga keberlanjutan industri manufaktur. Untuk itu, simak penjelasannya sampai akhir di artikel ini ya!

Pengertian Labor Shortage 

Labor shortage atau penyusutan tenaga kerja mengacu pada situasi di mana permintaan pekerja di bidang atau industri tertentu melebihi pasokan pekerja yang tersedia. Ini berarti bahwa ada kekurangan pekerja yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja. Labor shortage biasanya terjadi ketika ada pertumbuhan ekonomi yang cepat atau ketika terdapat sektor industri yang berkembang pesat.

Labor shortage terjadi ketika perusahaan mengalami kesulitan untuk merekrut calon pekerja terampil, yang mengakibatkan kesenjangan yang tidak dapat dimanfaatkan sehingga menciptakan tantangan bagi bisnis dalam menyelesaikan tugas yang memakan waktu dan dapat menyebabkan kelelahan di antara staf. Penyebab labor shortage dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk batasan imigrasi, masalah kesehatan, tenaga kerja yang menua, dan faktor lainnya. 

Faktor yang Menyebabkan Labor Shortage 

Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyusutan tenaga kerja, yaitu:

Penuaan Tenaga Kerja

Pertama-tama, penuaan tenaga kerja menjadi salah satu alasan utama dibalik labor shortage dalam industri manufaktur. Di banyak negara, populasi pekerja manufaktur cenderung menua. Generasi yang lebih tua mulai memasuki masa pensiun, sementara jumlah pekerja muda yang memasuki industri ini relatif rendah. Hal ini menciptakan kesenjangan antara kebutuhan industri dan pasokan tenaga kerja yang berkualitas dan berpengalaman.

Perubahan Struktur Pendidikan

Perubahan struktur pendidikan yang juga berdampak pada labor shortage dalam industri manufaktur. Beberapa negara mengalami penurunan minat siswa untuk mengejar karir dalam manufaktur atau penurunan penekanan pada pelatihan teknis yang diperlukan dalam industri ini. Akibatnya, kekurangan pekerja dengan keterampilan khusus yang dibutuhkan oleh sektor manufaktur menjadi lebih nyata.

Perkembangan Teknologi

Dengan adopsi otomatisasi, robotika, dan teknologi lainnya, persyaratan tenaga kerja menjadi semakin canggih. Permintaan akan pekerja dengan keterampilan teknis yang tinggi meningkat, namun pasokan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi ini sering kali tidak memadai. Kesenjangan keterampilan ini menyebabkan kesulitan dalam mengisi posisi tertentu dan mencapai tingkat produktivitas yang diinginkan.

Ketidaksesuaian Keterampilan

Beberapa pekerja mungkin tidak memiliki kualifikasi atau keahlian yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan manufaktur modern. Perkembangan teknologi dan perubahan dalam proses produksi menciptakan kebutuhan baru yang mungkin tidak dapat dipenuhi oleh pekerja yang ada.

Perubahan Preferensi Karir

Beberapa generasi mungkin memiliki preferensi pekerjaan yang berbeda atau memilih sektor industri lain yang dianggap lebih menarik atau stabil. Selain itu, faktor upah dan kondisi kerja yang kurang menarik dalam industri manufaktur juga dapat menjadi penyebab pekerja beralih ke sektor lain.

Upah dan Kondisi Kerja

Tingkat upah yang ditawarkan dalam industri manufaktur dapat mempengaruhi labor shortage. Jika upah yang ditawarkan tidak kompetitif atau kondisi kerja dianggap buruk, potensi pekerja mungkin beralih ke sektor lain yang menawarkan kompensasi dan lingkungan kerja yang lebih baik.

Pandemi dan Krisis Ekonomi

Pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi global juga dapat berkontribusi terhadap labor shortage dalam industri manufaktur. Beberapa perusahaan mengalami pemutusan hubungan kerja massal selama periode sulit ini, dan pekerja mungkin beralih ke sektor lain atau meninggalkan industri sepenuhnya. Selain itu, beberapa faktor seperti penurunan permintaan atau pasokan terganggu, dapat mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek.

Dampak Terjadinya Labor Shortage

Terjadinya labor shortage dalam industri manufaktur memiliki dampak yang signifikan. Berikut adalah beberapa dampak utama yang dapat terjadi:

Penurunan Produktivitas

Kekurangan tenaga kerja dapat menyebabkan penurunan produktivitas dalam proses produksi. Dengan kurangnya pekerja yang memadai, perusahaan manufaktur mungkin tidak dapat mengoperasikan mesin dan lini produksi secara optimal. Hal ini dapat menghambat efisiensi dan meningkatkan waktu produksi, mengakibatkan penurunan output.

Peningkatan Biaya Tenaga Kerja

Kehadiran labor shortage dapat menyebabkan persaingan yang lebih tinggi untuk merekrut dan mempertahankan karyawan. Untuk mengisi posisi yang terbuka, perusahaan mungkin harus menawarkan gaji yang lebih tinggi dan tunjangan lainnya, yang berdampak pada peningkatan biaya tenaga kerja secara keseluruhan. Hal ini dapat memberikan tekanan pada margin keuntungan perusahaan.

Ketidakstabilan Produksi

Labor shortage dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam produksi. Jika perusahaan tidak memiliki jumlah pekerja yang cukup, mereka mungkin tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dengan tepat waktu. Hal ini dapat mengganggu rantai pasokan dan mengurangi kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, yang berpotensi merugikan reputasi dan kinerja jangka panjang.

Peningkatan Beban Kerja dan Stres

Dalam situasi labor shortage, pekerja yang tersedia harus menanggung beban kerja yang lebih besar. Mereka mungkin harus mengambil tanggung jawab tambahan dan bekerja lebih keras untuk mengisi kekosongan pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan kelelahan di antara pekerja, yang berdampak negatif pada kesejahteraan dan produktivitas mereka.

Kesulitan dalam Inovasi dan Pengembangan

Labor shortage dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi dan pengembangan produk baru. Dengan kekurangan tenaga kerja yang berkualitas, perusahaan mungkin tidak memiliki sumber daya manusia yang cukup untuk melakukan riset dan pengembangan, serta implementasi perubahan yang diperlukan untuk mempertahankan daya saing.

Peningkatan Risiko Keselamatan

Dalam kondisi labor shortage, perusahaan mungkin terpaksa mengandalkan pekerja yang lelah atau kurang berpengalaman untuk melaksanakan tugas yang seharusnya dilakukan oleh pekerja berpengalaman. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan cedera, mengancam keselamatan dan kesejahteraan pekerja.

Strategi Menghadapi Labor Shortage

Dalam menghadapi dampak labor shortage, perusahaan manufaktur perlu mengambil langkah-langkah strategis seperti:

Peningkatan Rekrutmen

Perusahaan dapat meningkatkan upaya rekrutmen dengan melibatkan lebih banyak sumber daya, seperti mengiklankan lowongan pekerjaan secara aktif di berbagai platform, berpartisipasi dalam acara karir, bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk merekrut lulusan baru, atau menggunakan jasa perekrut profesional. Diversifikasi saluran rekrutmen juga penting, termasuk mempertimbangkan pencarian di luar daerah lokal.

Pengembangan Keterampilan Internal

Perusahaan dapat mengadopsi pendekatan pengembangan keterampilan internal dengan menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan karir kepada karyawan yang ada. Dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan pekerja yang sudah ada, perusahaan dapat mengisi kekosongan posisi dengan promosi internal dan mempertahankan karyawan yang berpotensi meninggalkan perusahaan.

Meningkatkan Daya Tarik dan Kesejahteraan Pekerja

Penting bagi perusahaan untuk menawarkan paket kompensasi dan manfaat yang kompetitif serta menciptakan lingkungan kerja yang baik. Ini termasuk peningkatan upah, tunjangan kesehatan, fleksibilitas kerja, program kesejahteraan karyawan, dan kesempatan pengembangan karir yang menarik. Dengan memberikan insentif yang menarik, perusahaan dapat menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.

Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan

Perusahaan dapat menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan, seperti sekolah teknik atau perguruan tinggi, untuk mengidentifikasi kebutuhan keterampilan industri dan menyediakan program pelatihan yang sesuai. Dengan membangun hubungan yang erat dengan lembaga pendidikan, perusahaan dapat memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Otomatisasi dan Teknologi Cerdas

Perusahaan dapat mengadopsi teknologi otomatisasi dan solusi cerdas untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia. Dengan memanfaatkan otomatisasi, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja yang tersedia dan mengalokasikan sumber daya manusia untuk tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas dan keterampilan yang lebih tinggi.

Peningkatan Diversitas dan Inklusi

Membuka kesempatan kerja untuk berbagai kelompok masyarakat, termasuk perempuan, minoritas, dan orang dengan kecacatan, dapat membantu mengatasi labor shortage. Dengan mendorong diversity dan inklusi di tempat kerja, perusahaan dapat memperluas basis talenta yang tersedia dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengisi posisi yang kosong.

Gunakan Outsourcing

Outsourcing adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja (labor shortage) dengan mengalihkan sebagian atau seluruh aktivitas bisnis kepada mitra eksternal. Dalam konteks labor shortage, outsourcing dapat memberikan solusi dengan menyediakan akses kepada sumber daya manusia yang berkualitas dan terlatih dari perusahaan mitra. 

MyRobin merupakan perusahaan outsourcing profesional Indonesia yang melayani sejumlah bisnis termasuk industri manufaktur. Dengan menggunakan outsourcing, perusahaan dapat mengurangi dampak dari kekurangan tenaga kerja internal yang dapat menghambat operasional dan pertumbuhan bisnis.

Dalam proses outsourcing, perusahaan akan menyerahkan tugas-tugas atau proyek tertentu kepada mitra outsourcing yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang yang diperlukan. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk tetap menjalankan operasionalnya dengan efisien sambil mengisi kekosongan tenaga kerja internal. Kunjungi MyRobin dan konsultasikan kebutuhan bagi bisnis Anda. 

Nah itu dia penjelasan mengenai labor shortage dalam industri manufaktur. Dengan upaya yang berkelanjutan dan pendekatan yang holistik, industri manufaktur dapat mengatasi labor shortage dan memastikan kelangsungan operasional yang stabil serta pertumbuhan jangka panjang.

Penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi perubahan pasar dan memperkuat kapasitas tenaga kerja mereka untuk menghadapi tantangan yang terus berkembang. Dengan demikian, industri manufaktur dapat mengoptimalkan potensi mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ikuti informasi seputar karir, bisnis, dan HR lainnya di blog MyRobin dan temukan berbagai kumpulan artikel yang dapat menambah pengetahuanmu sekarang juga.

Rekrut dan kelola pekerja TANPA RIBET

Didukung dengan teknologi modern yang terintegrasi. Rekrut tenaga kerja profesional dan berkualitas

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Terima beres! rekrut hingga penggajian

id_IDID