New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Burnout dalam Dunia Kerja: Penyebab dan Cara Mengatasinya

sindrom burnout dalam dunia kerja

Merasa kelelahan karena pekerjaan setiap hari adalah hal wajar bagi kita generasi milenial dengan segala tuntutan yang ada.

Tapi bagaimana ya jadinya kalau rasa lelah tersebut ternyata mempengaruhi hal lain dalam pekerjaan dan bisa menyebabkan performa kerja semakin menurun?

Jangan-jangan secara tidak langsung Anda sedang berada dalam fase burnout. Burnout? Memang burnout itu apa? Pahami lebih lanjut mengenai burnout dalam artikel ini.

Pengertian Burnout

Mungkin bagi beberapa orang kata “burnout” adalah kata frasa bahasa inggris yang sekarang menjadi bahasa gaul anak Jaksel (Jakarta Selatan). 

Tapi bukan berarti tidak ada arti atau maknanya ya. Burnout, atau yang sering disebut dengan burnout syndrome adalah suatu situasi dimana seseorang mengalami stress yang tidak bisa mereka kontrol dengan baik dalam pekerjaan mereka.

Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi performa kerja bahkan penurunan prestasi dalam pekerjaan mereka. 

Biasanya orang yang mengalami burnout secara tidak langsung akan menarik diri dari lingkungan sosial, sampai dengan tidak mendapatkan feeling apapun terhadap pekerjaannya. Jadi ya, melakukan pekerjaan dengan seadanya saja tanpa ada kreativitas di dalamnya. 

Burnout Menurut Para Ahli

Hal ini juga didukung dengan pandangan beberapa para ahli yang juga mengamati fenomena burnout yang kadang secara tidak sadar dialami oleh banyak orang. 

  • Maslach dan Schaufeli
    Mereka berdua memberikan definisi bahwa burnout adalah kelelahan baik secara fisik atau mental dan emosional yang menyebabkan perkembangan konsep diri yang buruk, konsentrasi yang mulai berkurang, serta sikap terhadap suatu pekerjaan mereka juga mulai memburuk.
  • Ivancevich
    Berbeda lagi dengan beliau yang juga berpendapat bahwa burnout ialah suatu proses psikologis yang disebabkan karena stress pada pekerjaan yang tidak bisa mereka lepaskan. Sehingga hal tersebut menyebabkan kelelahan secara emosional, kepribadian berubah, sampai dengan prestasi dalam pekerjaan menjadi menurun.
  • Siagian
    Beliau juga berpendapat bahwasannya burnout merupakan suatu kondisi mental serta emosional dan fisik yang merasa lelah karena stress terus menerus dan tidak bisa teratasi dengan baik

Jadi jika kita simpulkan, burnout adalah suatu kondisi dimana seseorang merasa kelelahan baik secara fisik, mental dan juga emosional namun tidak bisa mereka kontrol.

Sehingga dari kejadian itu orang tersebut mengalami beberapa penurunan dalam kinerja pekerjaan, hingga menarik diri dari lingkungan sosial pekerjaannya. 

Ciri-ciri Burnout

Seperti yang sudah disinggung di atas, burnout terkadang dirasakan oleh seseorang tapi mereka tidak sadar kalau mereka berada dalam fase tersebut.

Dan mungkin salah satunya Anda yang ternyata berada di fase ini? Lalu apa saja ciri-cirinya? Berikut ulasannya:

Menjadi Merasa Asing dengan Aktivitas Pekerjaan

Seperti merasa tidak ada feeling yang baik sama sekali terhadap aktivitas pekerjaan yang dilakukan. Bahkan sampai ada yang mengerjakan pekerjaan dengan hasil seadanya. Sehingga hal tersebut memberikan penurunan pada kinerja mereka.

Mengalami Beberapa Gejala Fisik

Beberapa gejala fisik yang kerap dialami seperti stress berlebihan, kelelahan, frustasi, dan sebagainya yang mana hal-hal tersebut tidak bisa mereka kontrol. Kemudian beberapa gangguan pencernaan seperti sakit perut, kepala pusing hingga usus.

Merasa Kelelahan Secara Emosional

Kelelahan emosional ini biasanya mereka akan merasa tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik hingga kehilangan motivasi untuk menyelesaikannya.

Kinerja Menjadi Turun

Karena tidak mendapatkan penanganan yang baik terhadap apa yang dirasakan, seiring berjalannya waktu kinerja mulai menurun dan mulai tidak membuahkan hasil kerja yang biasanya mungkin memuaskan. Jika sudah begitu, disarankan untuk konsultasi dengan ahlinya seperti psikiater untuk mendapatkan penanganan yang baik. 

Penyebab Burnout

Tapi apa ya yang bisa menjadi penyebab seseorang merasakan burnout? Mengingat kita sangat sadar bahwa setiap orang memiliki karakter dan cara mengatasi masalah yang berbeda-beda. 

Dan karena perbedaan tersebutlah menjadikan tidak semua orang dapat mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi utamanya dalam pekerjaan, dan ujungnya merasakan burnout secara tidak sadar.

Jadi, apa saja penyebab burnout?

  • Tidak bisa mengontrol faktor eksternal yang dapat mengganggu pekerjaan
  • Bayangan job desk atau pekerjaan yang kurang jelas pemahamannya
  • Situasi tempat kerja yang buruk
  • Jenis pekerjaan yang dirasa monoton atau terlalu dinamis
  • Kurang mendapatkan dukungan sosial
  • Antara kehidupan pekerjaan lebih banyak spent untuk waktunya ketimbang kehidupan pribadinya. Sehingga tidak membuat semuanya menjadi balance atau sinkron.

Baca Juga: Jangan Lengah! Ini Penyebab Stres Kerja yang Harus Kamu Ketahui

Jenis atau Tipe Burnout

Memahami jenis atau tipe burnout di kalangan pekerja, akan membantu Anda menyadari tandanya sehingga dapat melakukan pencegahan atau upaya pengobatan. Dilansir dari HBR, terdapat tiga jenis atau tipe dari burnout, yaitu:

1. Neglect burnout 

Neglect burnout terjadi ketika Anda kurang mendapatkan arahan dan panduan di tempat kerja, sehingga menghambat Anda memenuhi tuntutan dan harapan atasan. Perasaan ini menyebabkan Anda merasa frustasi dan tidak kompeten saat mengerjakan tanggung jawab. 

Kelelahan ini juga bisa muncul saat Anda tidak berdaya menghadapi masalah yang muncul. Salh satu cirinya adalah Anda berhenti bekerja saat situasi tidak berjalan sesuai ekspektasi, mudah menyerah, dan tidak merasa bersemangat menjalani hari. 

2. Overload burnout 

Tipe burnout satu ini rentan dialami pekerja dengan beban tugas yang berat. Kelelahan akibat kebanyakan pekerjaan umum dialami oleh karyawan ambisius dan workaholic. Tipikal orang seperti ini mendorong dirinya terlalu keras melebihi batas kemampuannya. Alhasil, berdampak pada fisik dan psikis. 

Demi masa depan karier, seseorang rela menghabiskan waktunya bekerja tanpa henti agar tujuannya cepat tercapai, misal untuk mendapatkan promosi jabatan atau bonus tahunan. Faktor penyebab overload burnout juga dipengaruhi oleh perasaan bersalah atau emosi yang dirasakan. 

Sebagai contoh orang yang kehilangan keluarganya karena meninggal, biasanya mengalihkan kesedihan dengan bekerja terus menerus. Selain dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia tidak perlu merasakan sedih berkepanjangan. 

3. Under challenge burnout 

Tahukah Anda, kalau kelelahan bisa terjadi karena minimnya tantangan. Mengapa demikian? Ketika Anda sedikit bekerja, muncul kejenuhan dan kurang terangsang dengan pekerjaan Anda sehingga motivasi menurun. Tipe burnout satu ini menyebabkan individu merasa kurang disepelekan dan frustasi karena tidak dapat memainkan perannya dengan optimal, dan minimnya kesempatan berkembang serta belajar. 

Karyawan dengan pekerjaan yang bersifat rutinitas, memungkinkan mengalami under challenge burnout, sebab tidak ada tantangan yang memacunya bersemangat.

Cara mencegah Burnout

Setelah memahami jenis-jenis burnout, kini saatnya mencari tahu cara mencegah kelelahan di dunia kerja, sehingga Anda bisa mencari pertolongan psikolog ataupun psikiater apabila sudah pada tahap yang parah. 

1. Melakukan peregangan

Kelelahan mental bisa diatasi dengan melakukan peregangan dan olahraga rutin. Dengan berolahraga, otak memproduksi hormon dopamin yang berpengaruh pada suasana hati. Perasaan bahagia ini yang akan mendorong Anda pulih. Di sisi lain, melakukan peregangan turut berdampak pada kesehatan jangka panjang. 

2. Meminta bantuan

Orang yang workaholic dan ambisius terkadang tidak menginginkan bantuan orang lain. Ini lah yang memperparah kelelahan. Sebagai makhluk sosial, Anda berhak meminta pertolongan untuk meringankan beban, misal meminta rekan kerja mengerjakan tugas yang cukup sulit. Atau mendelegasikan tugas pada bawahan yang punya pengetahuan dan  kemampuan di bidang tersebut. 

3. Kurangi mendorong diri hingga batas 

Menjadi sukses dalam karier adalah impian hampir semua orang, tak heran banyak yang berlomba-lomba perform maksimal dalam pekerjaan dan menerapkan hustle culture agar cepat berhasil. 

Padahal, mendorong diri tanpa mengetahui batas kemampuan hanya membawa dampak buruk bagi diri sendiri seperti kelelahan mental dan fisik jadi rentan terkena penyakit. Oleh sebab itu, Anda bisa merefleksikan diri untuk mengenali sejauh mana batas kemampuan Anda untuk bekerja sesuai kapasitas. 

4. Melatih kebiasaan tidur yang baik 

Hal yang akan memperparah burnout adalah kurang istirahat. Akibat ingin bekerja tanpa henti, jam tidur Anda jadi berkurang. Apabila ini dilakukan terus menerus tubuh jadi rentan terkena penyakit dan mudah tumbang. Maka dari itu, cara mencegah burnout adalah menjaga jam tidur 8 jam sehari dan menghindari begadang jika tidak diperlukan. 

5. Mengurangi beban kerja 

Apakah Anda sedang mengincar promosi jabatan? sehingga mengambil lebih banyak tanggung jawab dan tugas demi mengesankan atasan? Perilaku ini wajib Anda hindari karena terlalu banyak beban kerja justru membuat Anda tidak perform saat bekerja. 

Bahkan, target divisi bisa tidak tercapai akibat mental sudah sangat kelelahan. Sebaiknya, pilihlah pekerjaan yang penting dan bisa Anda lakukan, jangan memaksakan diri agar kesehatan psikis tetap terjaga.

Baca Juga: Work-Life Balance: Pengertian, Manfaat, dan Penerapannya

Cara Mengatasi Burnout

Apabila Anda sudah terlanjur mengalami gejala-gejala burnout, ada baiknya Anda melakukan kegiatan-kegiatan ini untuk mengurangi dampak atau beban pikiran karena burnout.

  • Mengkomunikasikan dengan atasan apa yang menjadi problem atau masalah dalam pekerjaannya, entah dari situasi, suasana, lingkungan sosial dalam pekerjaan, dan sebagainya.
  • Bicarakan dengan orang terdekat mengenai apa yang Anda alami. Bisa ke saudara, teman, atau orang tua Anda. 
  • Buat boundaries terhadap pemicu yang akan menyebabkan Anda akan merasa burnout
  • Lakukan beberapa relaksasi atau sesekali pergi ke suatu tempat untuk mendapatkan suasana baru sebelum kembali ke pekerjaan
  • Ubah pola gaya hidup lebih sehat dengan cara berolahraga rutin, tidur cukup dan makan-makanan yang bergizi.
  • Berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater untuk meredakan beban pikiran Anda.

Bahaya Burnout

Manager ataupun atasan harus menyadari perubahan sikap dan tanda apabila karyawannya mengalami burnout. Dan sebagai orang yang mungkin memiliki ciri kelelahan psikis, jangan tunda mengunjungi pusat layanan medis untuk mendapat pertolongan ahli. Pasalnya, burnout yang dibiarkan begitu saja, berisiko menyebabkan masalah di kehidupan Anda seperti: 

1. Produktivitas menurun 

Burnout yang diabaikan akan bertambah parah dan menghalangi Anda menjalankan rutinitas termasuk bekerja. Orang yang kelelahan cenderung tidak produktif dan bergairah melakukan kegiatan. Seperti menyelesaikan pekerjaan dengan sangat lambat dan melewati deadline. Apabila diteruskan, karier Anda bisa dalam bahaya dan tidak menutup kemungkinan posisi saat ini akan digantikan dengan orang baru. 

2. Timbul permasalahan di dalam tim

Akibat tidak produktif, pekerjaan yang harusnya selesai jadi tertunda. Seringkali rekan kerja yang diminta untuk mengerjakan tugas Anda. Jika terus berlanjut, hubungan dengan rekan kerja jadi memburuk. Anda akan dicap sebagai orang yang kurang kompeten dan muncul konflik yang mempengaruhi kinerja tim. 

3. Tidak fokus 

Dampak negatif dari burnout yang tidak ditangani adalah tidak fokus saat bekerja. Anda kurang terikat dengan pekerjaan karena mental tidak dalam kondisi yang baik. Alhasil, pekerjaan dari atasan tidak terselesaikan dan menumpuk. 

4. Kesehatan fisik memburuk 

Akibat paling buruk dari kelelahan adalah kesehatan fisik. Biasanya orang burnout kurang merawat diri dengan baik seperti makan makanan yang tidak memenuhi gizi harian, jarang olahraga, dan mengonsumsi minuman kemasan tinggi gula. Risikonya masalah kesehatan seperti obesitas, gula, dan gangguan jantung bisa terjadi. 

5. Hubungan dengan keluarga renggang

Ternyata burnout tidak hanya memengaruhi pekerjaan Anda, tetapi juga hubungan dengan keluarga. Biasanya, orang yang mengalami kelelahan, gampang sensitif dan marah karena persoalan kecil. Bayangkan, jika Anda marah dan meluapkan emosi pada pasangan atau anak, rumah tangga serta hubungan keluarga bisa terancam rusak. Oleh karena itu, penting menyadari tanda dan melakukan terapi sejak dini.

Perbedaan Burnout dan Depresi

Orang burnout dengan depresi sering menunjukkan ciri yang sama, seperti kurang merawat diri, tidak fokus dan bersemangat, malas, serta sensitif. Namun, jika diperhatikan dengan saksama, ada perbedaan signifikan. 

Burnout berkembang sebagai respon akibat beban kerja yang berlebihan. Sementara depresi biasanya terjadi karena mengalami pengalaman yang kurang mengenakkan atau trauma mendalam. Melansir dari Halodoc, berikut perbedaan antara burnout dan depresi:

1. Tingkat keparahan gejala

Kelelahan memang membawa pengaruh negatif dalam kehidupan sosial, tetapi tidak sampai membuat seseorang terpuruk. 

Burnout hanya menimbulkan kelelahan psikis dan fisik yang umumnya bisa ditangani dengan terapi ringan. 

Namun, depresi menyebabkan seseorang kehilangan harapan hidup, tidak percaya diri, hingga memicu perasaan ingin menyakiti diri sendiri. 

2. Motivasi menurun

Bagi Anda yang mengalami burnout motivasi bekerja bisa menurun, tetapi ketika menjalankan hobi atau mengganti pekerjaan semangat dan gairah tersebut akan kembali. 

Sebaliknya dengan depresi, orang dengan diagnosis ini tidak memiliki motivasi dan semangat melakukan apapun. Ia lebih senang mengurung diri dan tidak peduli dengan penampilannya. 

3. Penanganan terapi 

Penanganan burnout biasanya dilakukan dengan mengurangi beban kerja, memperbanyak istirahat, dan mengubah kebiasaan hidup yang lebih baik. Berbeda dengan depresi, proses pemulihan kesehatan mental butuh waktu lama dan biasanya memerlukan peran psikolog maupun psikiater. 

Nah, itulah beberapa ulasan mengenai Burnout yang mungkin selama ini masih menjadi pertanyaan yang mengganjal di hati Anda.

Yuk mulai karirmu sekarang di App MyRobin untuk mendapatkan kesempatan memulai karir lewat lowongan kerja yang ada.

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cepat kerja, banyak untungnya pula!