New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Servant Leadership dalam Dunia Kerja: Bukan Tipe Pemimpin Otoriter!

servant leadership adalah

Servant leadership dalam dunia kerja merupakan tipe kepemimpinan di mana atasan fokus pada kesejahteraan, kebutuhan, maupun pertumbuhan anggota tim. 

Pemimpin dengan tipe seperti ini tidak mengontrol dan mengintimidasi karyawan. Melainkan sangat humble, melindungi, memiliki empati, serta pendengar yang baik. 

Nah, bagi Anda yang berperan sebagai pemimpin bisa mempelajari karakteristik servant leadership melalui artikel berikut. 

Definisi servant leadership 

Servant leadership adalah gaya kepemimpinan yang tidak otoriter. Pemimpin tipe ini tidak memaksakan kendali pada orang lain dan senantiasa melayani karyawan serta rekan kerjanya. 

Definisi servant leadership menurut para ahli, Spears (2002:255), pemimpin yang melayani (Servant leadership) adalah seorang pemimpin yang mengutamakan pelayanan, dimulai dengan perasaan alami seseorang yang ingin melayani dan untuk mendahulukan pelayanan.

Kepemimpinan pelayan mampu memotivasi anggota tim agar bekerja dengan baik, meningkatkan performa dan keterampilan, sehingga mereka lebih sukses dan inovatif. 

Istilah kepemimpinan pelayan diperkenalkan pada 1970 oleh Robert.Greenleaf, seorang peneliti abad 20 di dalam esainya berjudul “The Servant as Leader.” 

Melansir Investopedia, interaksi antara manajemen dan personal dalam servant leadership menciptakan hubungan yang lebih sinergis. 

Keunggulan servant leadership 

Servant leadership mendahulukan karyawan daripada manajemen. Mereka memberdayakan karyawan, memastikan kesejahteraan orang sekitar, mendorong inovasi, dan pengembangan skill kepemimpinan anggota tim. 

Gaya manajemen ini cukup unik, sebab mereka meninggalkan image pemimpin yang suka mengontrol, memerintah, dan mengintimidasi. 

Di perusahaan, servant leadership memegang peranan penting. Pasalnya, dengan model pemimpin yang melayani karyawan dipercaya lebih dihargai dan mendorong sense of ownership pada pekerjaannya. 

Selain itu, servant leadership juga memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya sebagai berikut: 

1. Penyelarasan tujuan pribadi dan profesional

Ketika karyawan mendapat dukungan dan dorongan pengembangan diri dan keterampilan, mereka akan menyelaraskan tujuan pribadi maupun profesionalnya dengan tujuan organisasi. 

Dengan adanya penyelarasan, karyawan lebih engage (terlibat), berkomitmen, dan loyal pada pekerjaannya sehingga meningkatkan performa, produktivitas, serta profit perusahaan. 

2. Peningkatan kelincahan organisasi

Meningkatkan company agility merupakan keuntungan jika pemimpin mengembangkan gaya servant leadership. 

Karyawan yang mendapat dukungan dan dihargai oleh atasannya, cenderung fleksibel dalam menghadapi perubahan yang sehingga perusahaan bisa lebih gesit. 

Adanya dorongan pengembangan keterampilan, turut meningkatkan kekuatan karyawan dan membantu mereka menangani kelemahan. 

3. Individu maju dalam lingkungan yang mendukung

Lingkungan kerja yang positif di mana interaksi lebih konstruksi, sedikit persaingan, dan terbukanya empati mampu memengaruhi karyawan. Mereka bisa lebih maju karena lingkungan kerja yang mendukung. 

4. Menurunkan turnover

Pemberdayaan karyawan akan mendorong komitmen dan loyalitas dalam diri pekerja. Mereka lebih berpotensi bertahan demi mencapai tujuan perusahaan. 

5. Membentuk tim yang solid

Manfaat gaya kepemimpinan ini adalah Anda lebih dihormati oleh bawahan dan rekan satu tim, sehingga menciptakan keharmonisan, kolaborasi, dan mengarah perilaku produktif serta membentuk tim yang kuat. 

6. Melatih kepemimpinan

Dipimpin oleh atasan dengan servant leadership memungkinkan karyawan belajar untuk mengambil tanggung jawab. 

Perlahan, kemampuan ini akan berkembang dan meningkatkan keterampilan memimpin di masa mendatang. 

7. Pemimpin dihormati

Servant leadership membangkitkan semangat dan keberanian karyawan untuk inovasi dan berpikir kreatif. Corporate Finance Institute juga menjelaskan, servant leadership cocok bagi budaya perusahaan yang berorientasi pada orang. 

Kekurangan servant leadership 

Sama halnya dengan gaya kepemimpinan lainnya, servant leadership juga memiliki kekurangan, yaitu perusahaan yang menerapkan budaya otoriter mungkin memerlukan waktu melatih personilnya untuk memiliki pemikiran servant leadership. 

Melansir Connect Us Fund, servant leadership membutuhkan waktu lama membuat keputusan. Ini karena pemimpin cenderung ingin membuat keputusan yang menguntungkan semua orang. 

Kekurangan servant leadership lainnya adalah hanya segelintir orang yang memahami jenis kepemimpinan ini dan karyawan mungkin akan memiliki tanggung jawab di luar kemampuan mereka.

Ciri servant leadership 

Ciri-ciri servant leader meliputi memiliki kesadaran diri, empati, mementingkan pertumbuhan orang lain, serta pendengar yang baik, selengkapnya sebagai berikut. 

1. Self awareness (Kesadaran diri) 

Salah satu indikator servant leadership adalah self awareness. Kesadaran diri merupakan kemampuan melihat diri sendiri, berpikir mendalam tentang emosi dan perilaku Anda, serta mempertimbangkan pengaruhnya pada orang sekitar. 

Orang dengan servant leadership menerima dan tumbuh dari kelemahan mereka sendiri. Mereka juga menyadari kekuatan dan kelemahan tiap anggota tim serta rela membantu mereka untuk belajar dan bertumbuh. 

2. Mendengarkan

Pemimpin yang melayani harus jadi pendengar yang baik untuk memahami karyawannya. Dengan mengenal rekan setim Anda dapat memberikan dukungan lebih baik dan meningkatkan pengalaman kerja mereka. 

Anda tidak hanya mengembangkan keterampilan public speaking saja, tetapi juga mendengarkan aktif. 

Seorang pemimpin memberikan perhatian penuh, memperlihatkan isyarat nonverbal pada rekan, menghindari menyela saat mereka berbicara, serta memberikan umpan balik jika diperlukan. 

3. Empati 

Pemimpin dengan servant leadership memiliki empati yang tinggi. Mereka menyadari ketika tim bahagia dan puas dengan kehidupan personalnya, lebih besar kemungkinan mereka terlibat dan berkomitmen dengan pekerjaannya. 

Dalam hubungan, servant leadership mengajarkan orang untuk menghargai perspektif dan mempelajari situasi orang lain dengan pikiran terbuka. 

Jadi, mereka tidak sekadar mengkritik tindakan karyawan semata. Itulah mengapa, pemimpin sering menunjukkan pada tim bahwa peduli dan mencoba memberikan solusi untuk menangani masalah pribadi mereka jika memungkinkan. 

4. Foresight (Pandangan ke depan)

Karakteristik ini adalah kemampuan untuk memprediksi yang terjadi di masa depan. Pemimpin perlu mempelajari kinerja historis dan tujuan saat ini demi memperkirakan hasil di masa mendatang. 

Selain itu, mereka juga mengestimasikan sumber daya yang mungkin karyawan butuhkan dalam proses berkembang. 

Servant leadership menyadari pentingnya belajar dari keberhasilan dan kegagalan di masa lalu, kemudian menggunakannya untuk pengambilan keputusan saat ini. 

Umumnya, mereka menggunakan alat analisis SMART dan SWOT untuk mengevaluasi maupun merencanakan masa depan. 

5. Healing

Mendapat pimpinan dengan tipe servant leadership bukan hal umum bagi semua orang. Mungkin saja karyawan saat ini banyak pengalaman dipimpin oleh atasan otoriter atau jenis lainnya. 

Perlu waktu bagi mereka merasa nyaman dan mempercayai pemimpin serta bekerja sama. Pemimpin perlu menyadari bahwa mereka memerlukan waktu

6. Conceptualization

Arti karakteristik adalah pemimpin dapat berpikir, mengkomunikasikan tujuan, dan mengarahkan tim untuk mencapai tujuan perusahaan maupun tujuan personal. 

Pemimpin dapat membantu tim memahami perannya, memberikan masukan, sambil tetap fokus pada sasaran perusahaan jangka panjang. 

7. Membangun komunitas

Ciri kepemimpinan pelayan yaitu terbentuknya komunitas di tempat kerja. Komunitas merupakan tempat bagi karyawan membangun hubungan, kebersamaan, dan rasa percaya diantara mereka untuk mencapai tujuan bersama. 

Komunitas memungkin karyawan berbagi pendapat, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam perusahaan. 

8. Persuasion

Pemimpin yang melayani memandu dan mempengaruhi anggota tim. Pemimpin menginstruksikan pekerjaan dan menjelaskan metode yang tepat atau proses. Anda meyakinkan dan mendapatkan dukungan karyawan tanpa harus memaksa. 

9. Komitmen terhadap pertumbuhan orang

Pemimpin yang melayani berkomitmen pada pertumbuhan karyawan. Mereka berusaha memfasilitasi anggota tim dengan alat dan sumber daya yang dibutuhkan untuk berkembang. 

Contohnya, pemimpin memastikan karyawan mendapatkan pelatihan yang relevan dengan perannya, merencanakan strategi pengembangan, atau membantu karyawan mencapai tujuan kariernya. 

10. Stewardship

Karakteristik stewardship, identik dengan akuntabilitas. Pemimpin mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan mempelajari bagaimana dukungan yang diberikan untuk karyawan berkontribusi pada performa mereka. 

Contoh servant leadership 

Contoh servant leadership mungkin jarang terlihat di sekitar Anda. Alasannya, karena tidak banyak orang yang mengimplementasikan gaya memimpin seperti ini. 

1. Mendorong kolaborasi 

Pemimpin divisi layanan pelanggan mendorong kolaborasi dengan meminta semua agen customer service menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana perusahaan meningkatkan layanan pelanggan. 

Kemudian, pemimpin membagi karyawan menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan topik tersebut. Setiap karyawan membagikan pengalaman, wawasan dan apa yang bisa dilakukan manajemen untuk meningkatkan hal tersebut. 

2. Memimpin dengan mencontohkan

Manager tim penjualan merupakan servant leadership. Dalam rutinitasnya, ia melakukan pekerjaan yang tidak jauh berbeda dengan bawahannya. Ketika ada anggota tim yang tertinggal, mereka bersedia turun tangan untuk membantu individu tersebut memenuhi target penjualan. 

3. Merawat tim Anda secara pribadi

Merawat tim secara personal yaitu menunjukkan bahwa Anda tidak hanya peduli dengan performa mereka, tetapi juga kesehatan dan kesejahteraannya. 

Perusahaan biasanya membuat program employee wellness dan employee wellbeing untuk mendukung karyawan. Contohnya program penurunan berat badan, makan sehat, atau keanggotaan gym. 

4. Lebih persuasif

Pemimpin yang melayani menggunakan pengaruh agar karyawan mau mengikuti arahannya. Contohnya, pemimpin tim penjualan mungkin memberikan data pendekatan konsumen yang efektif pada tim penjualan. Dengan begitu tim penjualan dapat memahami mengapa pendekatan tersebut dilakukan. 

Cara menjadi servant leadership 

Kepemimpinan servant bisa Anda pelajari dan efektif di tempat kerja. Di bawah ini terangkum langkah-langkah menjadi pemimpin pelayan:

1. Tunjukkan pada karyawan mengapa pekerjaan mereka penting

Salah satu cara menjadi pemimpin yang melayani adalah membantu karyawan memahami mengapa pekerjaan mereka penting. 

Hal ini akan mendorong keterlibatan dan sense of ownership yang memungkinkan mereka tampil terbaik. Pemimpin harus memberikan wawasan mengapa pekerjaan akan mempengaruhi keberhasilan karyawan bersangkutan. 

2. Memberikan contoh yang spesifik

Memberikan contoh bagaimana pekerjaan dilakukan merupakan cara menjadi pemimpin melayani. Anda bisa meluangkan waktu mengevaluasi mana karyawan yang mengalami kendala dalam pekerjaan. Kemudian, membantu mereka dengan memberikan contoh Anda tindakan sehingga mereka bisa belajar. 

3. Membantu tim tumbuh dan berkembang

Servant leadership berorientasi pada sumber daya manusia. Pemimpin berkomitmen membantu karyawan belajar dan berkembang serta mencapai keberhasilannya. 

Anda bertanggung jawab mendorong tim agar berpartisipasi pada pengembangan diri dan pelatihan yang berkaitan dengan karier mendatang. 

4. Meminta masukkan 

Cara agar pemimpin memahami karyawan yaitu meminta umpan balik. Apakah upaya yang dilakukan sudah sesuai dengan kebutuhan karyawan. 

Atau justru dukungan sama sekali tidak berpengaruh bagi karyawan tersebut. Karyawan dapat menyampaikan apa mereka rasakan dari dukungan Anda selama ini. 

Servant leadership vs autocratic leadership 

Servant leadership berfokus melayani orang lain, humble, memiliki empati, dan mendorong anggota tim ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 

Sebaliknya, autocratic leadership adalah tipe kepemimpinan yang sedikit menerima masukan dari anggota kelompok, otoriter, dan kontrol penuh berada di tangan pemimpin. 

Tipe ini focus oriented, hubungan dengan karyawan mungkin bukan prioritas utama. Perusahaan yang memerlukan kepemimpinan kuat cocok menerapkan tipe ini. 

Walaupun efektif, tetapi autocratic leadership memiliki kekurangan diantaranya, ruang inovasi dan kreativitas cenderung tertutup serta lingkungan kerja sangat kaku.  

Kepemimpinan mana yang lebih baik dipelajari? 

Selain servant leadership yang berorientasi pada pelayanan dan orang, Anda bisa mempelajari gaya kepemimpinan lain yang terdiri dari: 

  • Autocratic leadership, otoriter dan hasil oriented
  • Coach, memotivasi
  • Democratic, inovatif dan mendukung
  • Pacesetter, helpful dan motivasional
  • Transactional, performance-focused
  • Transformational, challenging dan communicative
  • Visionary, progress focused dan inspiratif

Itulah definisi dan karakteristik servant leadership dalam dunia kerja. Sebagai atasan, Anda bisa mencoba mempelajari gaya kepemimpinan ini. Temukan artikel menarik lainnya di blog MyRobin

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!