New Logo MyRobin
Search
Close this search box.

Social Intelligence: Konsep, Manfaat, dan Cara Meningkatkan Kecerdasan Sosial

kecerdasan sosial atau sosial intellegence

Social intelligence termasuk keahlian yang berguna di lingkungan kerja, terutama bagi kamu yang memiliki posisi sebagai pemimpin. 

Di tahun 1920, Psikolog Universitas Columbia Edward Thorndike melansir Harvard Business Review memperlihatkan, “Mekanik terbaik di sebuah pabrik mungkin gagal sebagai mandor karena kurangnya kecerdasan sosial.”

Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan sosial sama pentingnya dengan kecerdasan emosional. Seorang pemimpin atau pekerja terbaik yang tidak memiliki kemampuan sosial akan mengalami kesulitan ketika bekerja. 

Melalui pembahasan di sini, kamu akan memahami konsep hingga cara meningkatkan social intelligence, agar membuka peluang karir yang lebih bagus. 

Apa itu social intelligence?

Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang memahami dan bersosialisasi dengan orang lain. Skill tersebut juga merujuk pada seberapa sadar individu berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosial maupun tempat kerja. 

Mengasah kemampuan sosial membantu seseorang berkomunikasi dengan efektif, mengelola ekspektasi, dan menghindari konflik. 

Definisi social intelligence menurut Indeed merupakan keahlian untuk terhubung dengan individu lainnya. Contoh dengan memahami perasaan, mendengarkan, berkomunikasi, serta mempertimbangkan kesan yang dibuat orang lain. 

Social intelligence juga diartikan sebagai skill memahami, memonitor, dan mengelola emosi terhadap berbagai konteks sosial. 

Di dunia kerja kecerdasan sosial sangat penting untuk membina hubungan baik dengan atasan maupun rekan kerja dari berbagai latar belakang. 

Konsep social intelligence

Kecerdasan sosial identik dengan komunikasi skill meliputi kemampuan mendengarkan aktif, memahami emosi, kefasihan berbicara verbal maupun nonverbal hingga pengetahuan tentang aturan sosial dasar. Berikut penjelasan lengkapnya.  

1. Memahami emosi

Memahami emosi contohnya memiliki empati. Orang dengan kecerdasan sosial lebih mudah berempati pada rekan kerjanya. Misalnya, memperhatikan kepekaan orang, menghindari konfrontasi, memahami pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengan prinsip kamu. Kemampuan memahami emosi berperan dalam membina hubungan dengan orang lain. 

2. Mendengarkan aktif

Mendengarkan secara aktif memungkinkan seseorang terhubung dengan orang lain untuk mempelajari perspektif mereka. Melalui kemampuan active listening, seseorang dapat menyelesaikan konflik dengan baik. 

3. Kefasihan berbicara verbal maupun nonverbal 

Penggunaan komunikasi verbal maupun non verbal yang efektif terbentuk dari kecerdasan sosial yang baik. Ini akan membantu orang lain memahami maksud kamu dan mencegah adanya miskomunikasi. 

4. Pengetahuan tentang aturan sosial dasar

Mengetahui aturan sosial paling dasar memudahkan Anda berinteraksi dengan orang lain. Misalnya mempertimbangkan pengalaman, posisi, dan usia sebaya. 

Topik seperti apa yang bisa dibahas bersama orang dengan posisi tinggi. Kesadaran sosial berarti mengenali isyarat sosial dan bahasa tubuh ketika berinteraksi dengan orang lain. 

5. Self awareness 

Kesadaran diri merupakan kemampuan mengenali pikiran, perasaan, dan kemampuan diri sendiri. Mengenali diri sendiri dan bagaimana kamu menanggapi orang lain adalah contoh self awareness. 

6. Memanajemen diri 

Memanajemen diri termasuk bagian dari self awareness. Kesadaran mengontrol diri sendiri contohnya merespon situasi sulit dengan cara yang positif atau mengambil keputusan internal. 

Seberapa penting social intelligence

Mengapa kecerdasan sosial sangat dibutuhkan? Pernah kamu bertemu rekan kerja yang kompeten, tetapi tidak cakap dalam bersosialisasi? Tidak pernah berempati, suka berdebat, dan tidak pandai menempatkan diri? 

Menurut Claudio Fernández-Aráoz dalam Harvard Business Review, menemukan dalam analisis eksekutif tingkat C baru bahwa mereka yang telah dipekerjakan karena disiplin diri, dorongan, dan kecerdasan terkadang kemudian dipecat karena kurang keterampilan sosial dasar. 

Social intelligence berguna untuk membina hubungan dengan rekan kerja dan atasan. Ketika setiap karyawan mengembangkan kecerdasan sosial maka akan membentuk lingkungan kerja yang positif. 

Di sisi lain, sebagai karyawan kamu mungkin harus berkolaborasi dengan rekan dari divisi lain untuk menyelesaikan proyek. 

Dengan kecerdasan sosial, maka memudahkan komunikasi dan mencegah konflik karena perbedaan pendapat. 

Ciri-ciri kecerdasan sosial

Orang dengan kecerdasan sosial memiliki ciri-ciri seperti di bawah ini. Kamu mungkin menemukannya di diri rekan kerja ataupun atasan. 

Memiliki empati yang tinggi

Kecerdasan sosial adalah seni untuk berinteraksi dengan orang lain contohnya dengan memiliki empati. Orang dengan empati tinggi sering mengamati dan peduli dengan orang di sekitarnya. 

Mereka dapat merasakan perasaan, keadaan, dan pikiran orang lain. Seseorang yang mengembangkan kemampuan empati cenderung bisa memberikan respon positif dan mampu mengendalikan emosi yang baik. 

Pandai menempatkan diri

Karyawan dengan kecerdasan sosial tinggi pandai menempatkan diri. Mereka tidak percaya diri dan tidak kesulitan beradaptasi di lingkungan baru. Di samping itu, orang dengan social intelligence, tidak mudah menghakimi dan rela membantu rekan yang kesulitan. 

Peka terhadap lingkungan

Peka terhadap sekitar sekarang sudah jarang terlihat. Pasalnya, setiap orang lebih mementingkan kepentingannya sendiri. Orang dengan kecerdasan sosial banyak mengamati dan mendengar, sehingga mudah baginya memahami apa yang terjadi di sekitar. 

Menghindari konflik 

Contoh orang yang memiliki kecerdasan sosial cenderung menghindari konflik yang tidak penting. Perbedaan opini dengan orang lain ditanggapi dengan positif, sehingga mencegah terjadi argumen tidak sehat. 

Manfaat social intelligence di tempat kerja

Social intelligence adalah kecerdasan membina hubungan dengan orang lain. Skill ini sangat dibutuhkan di lingkungan kerja. Terutama jika kamu harus bekerja dengan banyak orang dari latar belakang berbeda, seperti: 

Menjaga keharmonisan lingkungan kerja

Kecerdasan sosial membantu kamu berempati dengan rekan kerja, sehingga meminimalisir adanya perseteruan. Contohnya, jika rekan kerja terpaksa cuti mendadak karena keluarganya meninggal. Mungkin saja atasan mengalihkan pekerjaan rekan kerja untuk kamu kerjakan. Kamu bisa memahami dan memaklumi situasinya saat itu. 

Memahami individu satu sama lain

Kecerdasan sosial membantu individu memahami dan menghormati orang lain. Perbedaan budaya, kebiasaan kerja, atau pola pikir di tempat kerja bisa saja muncul. Oleh sebab itu, social intelligence memudahkan seseorang berinteraksi dengan baik, walaupun dengan orang berbeda latar belakang. 

Secara umum kecerdasan sosial mampu mendorong produktivitas, mempromosikan kerja sama tim, dan membantu perusahaan mencapai tujuannya. 

Cara meningkatkan social intelligence

Intelligence adalah kecerdasan. Social intelligence juga diartikan sebagai kecerdasan yang berkaitan dengan masyarakat atau orang lain. Meningkatkan kemampuan ini cukup sederhana diantaranya:

Menyesuaikan gaya berkomunikasi

Menyesuaikan praktik komunikasi merupakan langkah meningkatkan kecerdasan sosial. Kamu tidak hanya berempati tetapi juga harus tegas. Misalnya, ketik rekan kerja bertindak merugikan pekerjaan kamu, komunikasi hal tersebut agar orang bersangkutan menyadarinya. 

Mengembangkan sensory skill

Keterampilan sensori bisa kamu latih dengan mengamati sekitar. Gunakan indra peraba, penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Melalui kegiatan ini, kamu akan mengembangkan kepekaan dan kepedulian. 

Berlatih menjadi pendengar yang baik

Mendengar aktif artinya kamu tidak hanya mendengarkan orang lain, tetapi juga memahami dan menanggapi informasi yang diberikan. Kamu bisa fokus pada pembicara dan menghilangkan gangguan, agar lebih mudah menyimak informasi. 

Secara kritis menilai kesadaran diri dan manajemen diri 

Sebelum mengembangkan kecerdasan sosial, penting memahami diri sendiri dan mengelola self awareness. Nilai diri sendiri apakah kamu memungkinkan untuk membicarakan topik tersebut, menanggapi, maupun berkontribusi menjalankan proyek. 

Mencoba melihat situasi dari sudut pandang orang lain

Cobalah melihat sesuatu dengan perspektif orang lain, agar kamu memahami apa yang terjadi. Hal ini bisa memikirkan bagaimana reaksi orang lain ketika menghadapi tantangan atau merespon masalah.

Tips mengembangkan kecerdasan sosial 

Di bawah ini adalah deretan tips yang juga bisa kamu terapkan untuk mengembangkan kecerdasan sosial di tempat kerja. 

Beradaptasi dengan perubahan

Mengembangkan kecerdasan sosial artinya kamu harus belajar beradaptasi dengan perubahan. Kalau dahulu terbiasa menarik diri dan apatis, kini hal tersebut harus diubah. Lingkungan kerja yang terus berubah bisa menjadi halangan kamu dalam bekerja. Pertimbangkan membangun kebiasaan mendengar aktif, self awareness, dan kepedulian. 

Menghormati diversity

Perusahaan multinasional biasanya menghormati keberagaman alias diversity. Perbedaan latar belakang bisa mempengaruhi seseorang menanggapi suatu masalah. Sadari perbedaan yang ada di diri rekan kerja dan pertimbangkan pendekatan yang tepat, demi menjaga lingkungan kerja yang positif. 

Mengekspresikan kepedulian

Mengekspresikan kepedulian dan penghargaan menciptakan pengalaman positif bagi karyawan. Jangan ragu memberikan apresiasi pada rekan kerja, ketika mereka meraih target. Cara ini akan membangun empati dan kecerdasan sosial. 

Memperhatikan bahasa tubuh

Berkomunikasi turut melibatkan bahasa tubuh. Oleh sebab itu, perhatikan body language kamu ketika berinteraksi dengan orang lain. 

Misalnya, tidak menyilangkan tangan di dada, atau memegang pinggang saat berdiskusi. Jaga kontak mata selama mengobrol untuk memberikan kesan kamu menghargai pembicara. 

Contoh kecerdasan sosial di tempat kerja

Setelah memahami pengertian social intelligence, berikut ini contoh bagaimana kecerdasan sosial dapat membantu kamu di tempat kerja, diantaranya:

Penyelesaian masalah 

Resolusi konflik merupakan keahlian mencapai solusi melalui komunikasi. Kecerdasan sosial membantu individu membangun hubungan baik dengan rekan kerja. Alhasil, ketika muncul konflik mereka dapat berkompromi dan memilih penyelesain masalah lebih baik. 

Kecerdasan budaya 

Kecerdasan sosial memungkinkan kamu memahami budaya rekan kerja yang tidak sama. Hal ini akan membantu dalam menyelesaikan proyek dan memudahkan kolaborasi. Karyawan dari latar belakang berbeda biasanya memiliki pendekatan yang unik ketika menghadapi tantangan. 

Motivasi 

Kecerdasan sosial membuat individu termotivasi untuk memahami tentang perasaan dan tujuan mereka. Membentuk hubungan yang sehat, mendorong kerja sama dan hasil yang baik. Orang yang memiliki social intelligence dapat memotivasi rekan kerjanya, sehingga tetap produktif dan selalu ingin maju. 

Kepemimpinan

Pemimpin yang punya kecerdasan sosial mampu memotivasi dan menjaga keharmonisan di dalam timnya. Pasalnya, atasan yang berempati, memiliki, kepedulian, serta ramah disukai karyawannya. Di sisi lain mereka mendorong setiap karyawan mencapai potensinya. 

Menghormati 

Orang yang mengembangkan kecerdasan sosial lebih dihormati karena mereka dinilai empati dan peduli terhadap rekan kerjanya. 

Kecerdasan emosional 

Apabila kamu memiliki kecerdasan sosial maka kecerdasan emosional juga ikut berkembang. Kecerdasan emosional contoh dapat memahami ekspresi wajah, memahami situasi, dan bisa mengartikan bahasa tubuh yang berbeda. Melalui kemampuan ini, kamu bisa menyesuaikan gaya berbicara yang tepat. 

Mengembangkan social intelligence membutuhkan konsistensi. Ikuti cara dan tips di atas agar kecerdasan sosial kamu meningkatkan. 

Nah, kalau kamu ingin mencari pekerjaan kunjungi app.myrobin.id. Di sana tersedia berbagai lowongan kerja terpercaya dari perusahaan ternama. Lamar karier impianmu sekarang!

Peluang bekerja di perusahaan ternama

Membangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya

Bagikan artikel ini:
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram
Pinterest
Artikel terkait

Cepat kerja, banyak untungnya pula!