Setiap perusahaan tentunya memerlukan struktur yang teratur guna memastikan kelangsungan dan pertumbuhan yang optimal. Setiap individu yang menduduki posisi tertentu memiliki peran yang signifikan dalam operasional perusahaan. Hal ini juga berlaku untuk startup, yang perlu memiliki struktur organisasi yang terencana dengan baik untuk menjaga keteraturan.
Lalu, apa saja jabatan di startup? Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui struktur perusahaan startup, jabatan, dan tugas dari setiap jabatan yang ada. Mengetahui struktur organisasi perusahaan startup tentunya dapat membantu dalam mempersiapkan startup milik Anda sendiri.
Mengenal Perusahaan Startup
Perusahaan startup itu apa? Perusahaan startup mengacu pada perusahaan baru yang sedang dalam tahap pengembangan. Pengembangan tersebut mencakup berbagai aspek seperti produk, layanan, pangsa pasar, model bisnis, dan hal lainnya.
Startup bisa diibaratkan sebagai perusahaan yang sedang berada di masa remaja, di mana terjadi banyak perubahan dan sedang dalam proses pematangan. Jika startup berhasil mencapai tingkat kedewasaan, maka perusahaan tersebut dapat dianggap sebagai perusahaan yang mapan dan berfungsi secara penuh.
Karakteristik Startup
Sebelum Anda mendirikan sebuah startup, terlebih dahulu Anda harus tahu karakteristik tentang perusahaan ini. Beberapa karakteristik yang mencerminkan sebuah startup adalah:
Karakteristik Unik Perusahaan Startup: Inovatif dan Disruptif
Perusahaan startup memiliki karakteristik khas yang membedakannya dari perusahaan konvensional. Dua ciri utama yang melekat pada perusahaan startup adalah inovatif dan disruptif. Inovatif berarti mampu menciptakan pembaruan atau kreasi baru, sementara disruptif berarti mengubah sistem yang sudah ada sebelumnya.
Dengan memiliki ciri-ciri ini, startup menjadi unik dan dapat memberikan solusi yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, menjadikannya anti mainstream.
Peran Teknologi dan Kehadiran Online: Website dan Aplikasi Mobile
Perusahaan startup sudah sejak awal berada di ranah online. Penggunaan teknologi dan kehadiran online menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan bisnis startup. Memiliki website sebagai basis online menjadi keharusan, karena website memiliki peranan penting sebagai media promosi, branding, tempat penjualan produk atau layanan, dan interaksi dengan konsumen.
Tidak hanya itu, startup juga harus memperhatikan penggunaan aplikasi mobile sebagai upaya untuk menjangkau lebih banyak konsumen, mengingat sebagian besar populasi Indonesia sudah menggunakan internet berbasis ponsel.
Peran Investor dalam Pertumbuhan Startup
Investor memiliki peran krusial dalam pertumbuhan startup. Mereka menyediakan suntikan modal awal, pendanaan pengembangan, dan ekspansi bagi perusahaan rintisan.
Dalam bentuk investasi, investor dapat memperoleh saham kepemilikan, berbagi keuntungan, atau memperoleh pengembalian sesuai dengan jumlah investasinya. Namun, perlu diingat bahwa investor tidak memberikan dana secara cuma-cuma dan biasanya mengharapkan keuntungan yang menguntungkan.
Program Inkubator dan Akselerator: Pendukung Pertumbuhan Startup
Program inkubator dan akselerator menjadi pendukung penting dalam pertumbuhan startup. Inkubator membantu startup di tahap awal dengan memberikan pelatihan, mentoring, dan pendanaan. Sementara itu, akselerator mempercepat pertumbuhan startup yang sudah memiliki ide matang dengan menghubungkan mereka dengan para mentor dan profesional.
Program-program ini membantu startup mengelola dan mengembangkan model bisnisnya serta memperluas jaringan dengan investor dan komunitas startup.
Fleksibilitas Tinggi: Kunci Keberhasilan Startup
Fleksibilitas tinggi menjadi salah satu keunggulan utama startup. Mereka selalu beradaptasi dengan perubahan dan kebutuhan pasar, sehingga dapat terus berkembang dan menghadapi tantangan yang ada.
Startup mampu “mengejar bola” dengan cara menyesuaikan cara kerja internal, memiliki struktur organisasi minimalis, sistem operasional sesuai kebutuhan, dan selalu memperbarui riset pasar. Bahkan jika diperlukan, startup tidak ragu untuk melakukan rebranding guna meningkatkan performanya.
Pertumbuhan Bisnis yang Cepat: Masa Remaja Menuju Perusahaan
Salah satu alasan mengapa disebut sebagai “startup” adalah karena memiliki pertumbuhan bisnis yang cepat. Startup berkembang pesat berkat inovasi, penggunaan teknologi, kemampuan beradaptasi, dan dukungan investor. Pertumbuhan ini bertujuan untuk mengubah startup menjadi perusahaan berbasis teknologi yang mapan.
Setelah mencapai tingkat kesuksesan tertentu, startup dapat dianggap sebagai perusahaan yang sudah “lulus” dengan memenuhi kriteria tertentu, seperti usia perusahaan, akuisisi, dan nilai pemasukan yang besar.
Struktur Perusahaan Startup
Sebelum membahas lebih jauh, apakah Anda mengetahui struktur perusahaan itu apa? Struktur perusahaan merujuk pada susunan atau tata letak dari berbagai posisi atau jabatan yang ada di dalam perusahaan. Pada perusahaan startup, struktur organisasi ini biasanya terdiri dari beberapa posisi kunci sebagai pengaturan perusahaan yang sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.
Berikut ini adalah struktur perusahaan startup untuk tahapan akhir.
Kepala Eksekutif (CEO)
Kepala Eksekutif atau Chief Executive Officer (CEO) merupakan anggota dalam struktur organisasi startup yang memiliki peran penting sebagai pemimpin dan perwakilan serta pengambil keputusan dari perusahaan. Sebagai pemimpin utama, CEO memiliki tanggung jawab besar dalam menentukan arah dan masa depan perusahaan yang dipimpinnya.
Apa jabatan dibawah CEO? Biasanya, dalam perusahaan, jabatan di bawah CEO diisi oleh beberapa pejabat, termasuk Chief Operating Officer (COO), Chief Technology Officer (CTO), Chief Financial Officer (CFO), Chief Marketing Officer (CMO), dan Chief Product Officer (CPO).
Sebagai pemimpin, CEO juga harus menjaga hubungan baik dengan pihak eksternal, terutama investor. Tugas-tugas dan tanggung jawab jabatan CEO mencakup merancang dan menyampaikan visi perusahaan dan lainnya.Meskipun tidak ada batas standar yang mengikat, CEO umumnya memiliki peran yang mencakup hal-hal berikut ini:
Komunikasi dan Hubungan Eksternal
Sebagai wakil perusahaan, CEO bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat umum. Komunikasi yang efektif membantu membangun kepercayaan dan membentuk citra positif perusahaan di mata publik.
Strategi dan Rencana Bisnis
CEO memimpin pengembangan strategi jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Visi yang jelas dan rencana bisnis yang terstruktur akan membantu perusahaan mencapai tujuan dan menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.
Visi dan Misi Perusahaan
CEO bertanggung jawab untuk menciptakan dan mengimplementasikan visi serta misi perusahaan. Visi ini adalah gambaran masa depan yang diinginkan perusahaan, sedangkan misi adalah langkah-langkah konkret untuk mencapainya.
Evaluasi Kinerja Eksekutif
CEO memiliki peran dalam mengevaluasi kinerja para pemimpin eksekutif lainnya di perusahaan, seperti direktur, wakil presiden, dan presiden. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tim manajemen bekerja efisien dan efektif.
Menghadapi Tantangan Pasar
CEO harus mampu menjaga kinerja perusahaan dalam situasi pasar yang kompetitif dan cepat berubah. Mereka harus memantau peluang ekspansi, perkembangan industri, dan tren pasar agar perusahaan dapat tetap relevan dan menguntungkan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan, CEO harus memastikan bahwa perusahaan beroperasi dengan etika tinggi dan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Manajemen Risiko
CEO berperan dalam menilai risiko yang dihadapi perusahaan dan memastikan bahwa perencanaan bisnis mencakup strategi pengelolaan risiko yang tepat. Dengan demikian, perusahaan akan lebih siap menghadapi ketidakpastian dan mengurangi potensi kerugian.
Penetapan Tujuan Strategis
Salah satu tanggung jawab utama CEO adalah menetapkan tujuan strategis bisnis untuk jangka panjang. Tujuan ini akan menjadi panduan bagi seluruh organisasi untuk mencapai visi perusahaan.
Kepala Teknologi (CTO)
Kepala Teknologi atau Chief Technology Officer (CTO) merupakan jabatan di dalam perusahaan startup yang memegang tanggung jawab utama dalam pengembangan produk. Posisi ini mungkin belum diisi pada tahap awal pembentukan perusahaan, dan perusahaan dapat menggunakan posisi Manajer Produk. Tugas utama CTO meliputi koordinasi pengembangan produk, adopsi teknologi terkini, serta pengelolaan seluruh proses pengembangan produk perusahaan.
Berikut adalah daftar tugas dan tanggung jawab seorang CTO dalam perusahaan startup:
Memastikan Teknologi yang Mendukung
Sebagai kepala teknologi, tanggung jawab utamanya adalah memastikan bahwa setiap teknologi yang digunakan dalam perusahaan mampu menunjang dan mendukung kebutuhan bisnis secara efisien.
Mengikuti Tren Teknologi Terbaru
CTO harus selalu mengikuti perkembangan teknologi terkini yang lebih canggih dan fleksibel agar perusahaan tetap bersaing dan relevan di pasar.
Monitoring Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM)
Menyelaraskan kebutuhan SDM dengan perkembangan teknologi untuk memastikan karyawan mampu berkompetisi secara produktif dan tetap sehat dalam menghadapi tuntutan teknologi.
Pengembangan Panduan dan Pelatihan
Membuat panduan, menyelenggarakan pelatihan, dan memberikan arahan sesuai jobdesk karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas kinerja tim.
Penetapan Kebijakan Teknis
Menyusun, membuat, merancang, dan menetapkan kebijakan teknis yang relevan untuk menghasilkan komponen produk yang strategis dan sesuai dengan fokus bisnis perusahaan.
Pengembangan Produk dan Teknologi Baru
Bertanggung jawab dalam mengembangkan produk dan teknologi terbaru untuk memastikan sistem operasional bisnis perusahaan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan perkembangan pasar.
Kepala Keuangan (CFO)
Kepala Keuangan atau Chief Financial Officer (CFO) memegang peran yang sangat penting dalam perusahaan startup karena bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan perusahaan.
Berikut adalah daftar tugas dan tanggung jawab seorang Kepala Keuangan (CFO) dalam perusahaan:
Mengelola Keuangan
Sebagai CFO, tugas utamanya adalah mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Ini meliputi pengetahuan mendalam tentang investasi perusahaan dan penyampaian laporan terkait kepada CEO.
Menentukan Struktur Modal
CFO bertanggung jawab untuk menentukan struktur modal perusahaan yang seimbang antara hutang, ekuitas, dan pembiayaan internal.
Pembuatan Laporan Keuangan
Tugasnya juga mencakup menyusun laporan keuangan perusahaan secara tepat waktu dan akurat serta memastikan keasliannya dapat dipertanggungjawabkan.
Analisis Strategis
Seorang CFO harus mampu melakukan analisis mendalam tentang hal-hal strategis yang dapat menguntungkan perusahaan, termasuk peramalan dan strategi ekonomi untuk kesuksesan proyek di masa depan.
Penyelesaian Utang
Salah satu tantangan utama bagi CFO adalah bagaimana mengatasi utang perusahaan dan mengelola sirkulasi keuangan agar proyek berjalan lancar dan dapat menutupi utang.
Peran sebagai Penghubung
Sebagai penghubung antara perusahaan dan mitra bisnis seperti perusahaan lain, pemberi modal, dan bank, kemampuan berkomunikasi yang baik dan menjaga hubungan yang positif sangat penting bagi seorang CFO.
Kemampuan Komunikasi
Seorang CFO harus memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, terutama dalam berinteraksi dengan mitra bisnis. Presentasi yang menarik dan kemampuan menjaga komunikasi selama proyek berlangsung merupakan kunci kesuksesan dalam peran ini.
Kepala Pemasaran (CMO)
Sebagai Kepala Pemasaran atau Chief Marketing Officer (CMO), posisi ini memiliki peran penting dalam perusahaan dan bertanggung jawab atas semua aspek pemasaran. CMO harus bekerja secara terkoordinasi dengan unsur pimpinan lain untuk memastikan keputusan-keputusannya sejalan dengan visi perusahaan.
Meskipun ada pandangan bahwa CMO sama dengan Marketing Director, namun CMO merupakan bagian dari unsur pimpinan perusahaan dengan tugas dan wewenang yang luas. Berikut adalah tugas dan wewenang seorang CMO:
Menentukan Tujuan dan Strategi Pemasaran
Sebagai pimpinan, CMO menetapkan tujuan dan pencapaian dalam pemasaran serta mengimplementasikan strategi pemasaran yang sesuai dengan tujuan tersebut. Dia berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan dan timnya untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan.
Pengawasan Anggaran Pemasaran
CMO bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran pemasaran menjadi perhatian utamanya untuk mencapai hasil yang optimal.
Analisis Kinerja Pemasaran
CMO perlu menganalisis hasil dan kinerja dari strategi pemasaran yang telah dijalankan. Dengan memahami kondisi pasar dan bisnis, dia dapat mengevaluasi keberhasilan strategi pemasaran dan menentukan langkah-langkah perbaikan ke depannya.
Memahami Praktik Pemasaran Terbaru
Sebagai pemimpin di bidang pemasaran, CMO harus selalu memperbaharui pengetahuan tentang perkembangan terbaru dalam dunia pemasaran. Hal ini membantu CMO untuk selalu beradaptasi dengan perubahan dan menciptakan inovasi yang relevan.
Berkontribusi pada Pertumbuhan Perusahaan
Melalui berbagai strategi pemasaran yang dijalankan, CMO secara tidak langsung turut berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan. Dia juga berperan sebagai penghubung perusahaan dengan pihak lain melalui partisipasi dalam konferensi pemasaran atau kegiatan lainnya untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik bagi perusahaan.
Dalam perannya sebagai CMO, seseorang perlu memahami dinamika pasar, beradaptasi dengan perubahan, dan selalu menghasilkan strategi pemasaran yang inovatif untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
Kepala Operasional (COO)
Chief Operating Officer (COO) adalah jabatan eksekutif senior dalam sebuah perusahaan yang memiliki tanggung jawab utama terhadap fungsi administrasi dan operasional perusahaan setiap hari. COO melaporkan langsung kepada CEO, yang merupakan pemegang jabatan tertinggi dalam perusahaan.
COO sering dianggap sebagai jabatan tertinggi kedua dalam perusahaan setelah CEO. Dalam beberapa kasus, COO juga disebut sebagai wakil presiden eksekutif yang mengurusi urusan operasional perusahaan, sehingga sering disebut sebagai direktur operasional perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab COO di antaranya adalah:
Mengimplementasikan Rencana Bisnis
COO bertanggung jawab untuk mengimplementasikan rencana bisnis yang telah disusun oleh CEO. COO berfokus pada pelaksanaan rencana bisnis sesuai dengan model bisnis yang telah ditetapkan.
Mengeksekusi Keputusan CEO
COO menjalankan perintah dan keputusan yang dikeluarkan oleh CEO, seperti meningkatkan kontrol kualitas produksi atau mengembangkan produk dengan varian baru untuk menghadapi persaingan di pasar.
Memantau dan Mengawasi Operasional Perusahaan
COO bertanggung jawab atas pemantauan dan pengawasan terkait strategi dan perkembangan operasional perusahaan, mulai dari tahap pengembangan, produksi, hingga pra-pemasaran.
Berkontribusi pada Pertumbuhan Perusahaan
COO memiliki peran penting dalam menyatukan rencana bisnis dengan pelaksanaan operasional perusahaan, sehingga berkontribusi pada kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan.
Berkoordinasi dengan Pimpinan Perusahaan dan Pihak Eksternal
COO bekerja secara terkoordinasi dengan unsur pimpinan lain untuk memastikan keputusan-keputusannya sejalan dengan visi perusahaan.
COO juga dapat menjadi penghubung perusahaan dengan pihak eksternal seperti mitra bisnis, pemasok, dan pelanggan.
Jabatan COO sangat cocok bagi individu yang memiliki pengalaman dan kualifikasi yang luas dalam bidang kepemimpinan, serta memiliki kemampuan untuk memastikan pelaksanaan rencana bisnis dan operasional perusahaan secara efisien dan efektif.
Itulah beberapa struktur inti dari startup tahap akhir. Setiap kepala divisi akan terdiri dari beberapa tim kerja di bidangnya masing-masing.
Apakah Semua Struktur Perusahaan Tiap Startup Sama?
Struktur perusahaan yang sudah dibahas sebelumnya merupakan struktur untuk startup pada tahap akhir. Jika Anda baru membangun startup, tidak perlu langsung ada semua jabatan tersebut. Anda dapat menyesuaikan dengan kultur perusahaan yang Anda bangun sendiri.
Misal, Anda mendirikan Startup di bidang IT dengan background pendidikan IT, maka Anda dapat merangkap jabatan CEO dan CTO sekaligus. Hal ini karena pada startup tahap awal, tugas dan tanggung jawab belum terlalu kompleks sehingga dapat menggunakan lebih sedikit orang untuk bekerja.
Selain itu, tidak semua startup memiliki hierarki perusahaan yang sama. Ini tergantung pada kebutuhan perusahaan. Struktur perusahaan pada startup memiliki fleksibilitas organisasi sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi setiap startup.
Oleh karena itu, sebelum mendirikan sebuah startup, Anda perlu untuk mencari tahu lebih banyak tentang dunia bisnis dan struktur perusahaan yang ada. Blog MyRobin akan membantu Anda dalam mengetahui hal dasar dan berbagai hal menarik lainnya mengenai dunia bisnis dan karir. Yuk, kepoin artikel menariknya.